Sabtu, 29 Februari 2020

HAUL KE-15 ABAH GURU SEKUMPUL DAN RAHASIA DI BALIK KEISTIQOMAHAN DAKWAH YANG MEMBUAT MANUSIA BERKUMPUL


*Oleh : Abu Afra*
_t.me/AbuAfraOfficial_

Sore menjelang maghrib kami berangkat dari rumah.  Dengan rasa mahabbah menuju haul ke-15 Abah Guru Sekumpul Martapura.  Rasanya ada yang membuncah di dalam dada.  Tergerak hadir demi memenuhi cinta pada Ulama kharismatik yang telah harum semerbak namanya.

Dalam perjalanan yang sejatinya tidak terlalu jauh ini sempat lah kami temui macet sebentar saja.  Tepatnya saat memasuki jalan Sungai Sipai arah Rumah Sakit Ratu Zaleha.

Tapi Alhamdulillah hanya sebentar saja.  Arahan para relawan sangat membantu kami memdapatkan rute yang nyaman dalam menuju tujuan.

Ini kali pertama saya menghadiri haulan bersama anak dan istri.  Ada kesan yang tidak biasa yang ingin saya ceritakan disini.  Harapannya semoga menambah keimanan dan inspirasi bagi saya yang menuliskannya atau anda yang sudi membacanya

Sampailah kami di tempat haulan kali ini.  Padatnya manusia memenuhi lokasi membuat kami tak henti ucapkan sholawat kepada Nabi.  Teringat taujih Al Habib Muhammad Al Aydarus, Pengasuh Majelis Taklim Nurun Nubuwwah terkait hal ini.

_"Lihatlah fenomena haulan Allahuyarham Abah Guru Sekumpul Martapura. Jutaan manusia hadir memadatinya.  Semua itu karena sikap takzhim dan mahabbah Beliau yang luar biasa kepada Rasulullah SAW dan Dzuriyyatnya serta ummatnya"._

Kami betul-betul menemukan kecintaan itu nyata dalam moment haulan ini.  Suasananya mirip seperti fenomena 212 yang pernah kami ikuti di Jakarta.  Ada ketulusan berbagi dan mengorbankan diri demi saudara.  Ini sungguh luar biasa.

Yang dekat menjadi relawan bagi saudaranya yang jauh.  Sementara yang jauh telah berkorban dana dan tenaga demi menghadirinya.  Apa sebenarnya motivasi mereka? CINTA!

Allah hadirkan kecintaan itu di dalam hati dan pikiran para muhibbinnya.  Semua terjadi begitu saja pada sosok mulia Abah Guru Tercinta.  Mungkin karena keikhlasan beliau dan kesungguhan serta keistiqomahan beliau dalam berkorban membimbing ummat.

Guru Muda Kulur juga pernah menyampaikan dalam salah satu majelisnya.  Bagaimana istiqomahnya Sang Guru dalam mengisi pengajiannya.  Walaupun dalam kondisi sakit yang luar biasa.  Setiap pekan harus cuci darah karena sakit gagal ginjal yang dideritanya.  Namun rasa sakit itu tidak menghalangi beliau untuk tetap bisa hadir dalam dakwahnya.

Lantas bagaimanakah dengan kita? kadang hanya karena sakit sedikit.  Atau ujian kecil bak batu kerikil sudah mencari-cari alasan untuk tidak hadir dalam kajian.

Seolah-olah kita ini begitu yakin akan selamat dari cecaran pertanyaan.  Sementara Allah dan para malaikatnya tahu betul tentang alasan sebenarnya yang kita sembunyikan.

Kadang hujan kecil sudah cukup dijadikan alasan untuk absen dalam kegiatan.  Jauhnya jarak yang tidak seberapa pun dipergunakan sebagai alasan.  Seolah itu udzur syar'i yang dijadikan pembenaran.

Lantas bagaimana mungkin keselamatan dan kemuliaan itu akan kita dapatkan.  Sementara untuk berkorban saja kita ogah-ogahan.  Kadang untuk dunia kita, badai petir pun tidak menghalangi langkah.

Derasnya hujan tetap ditembus demi mencari nafkah.  Alasannya ini kewajiban seorang ayah.  Sakit pun kadang dibela-belain masuk kerja asal masih bisa berkendara.  Benarkah lillahi ta'ala?

Dunia ini kadang menipu kita.  Untuk urusannya yang sementara kita rela mengorbankan apa saja yang kita bisa.  Tapi demi urusan dakwah, kenapa kita mudah sekali lemah?

Lihatlah ibrah dari guru mulia Abah Guru Sekumpul Martapura.  Kecintaan beliau pada Ummat Nabi Muhammad menjadikannya terus bersemangat membina dan membimbingnya dalam segala kondisinya.

Beliau sangat memahami betul bahwa murid itu adalah titipan Rasulullah kepadanya. Sebagaimana disampaikan  dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dan Ibnu Majah.

*عن ابي هارون العبدي قال : كنا ناءتي ابا سعيد الخدري رضي الله عنه فيقول : مرحبا بوصيۃ رسول الله صلی الله عليه وسلم, ان رسول الله صلی الله عليه وسلم قال لنا: ان الناس لكم تبع, وان رجالا ياءتونكم من اقطار الارض يتفقهون في الدين, فاذا اتوكم فا ستوصوا بهم خيرا.*

_"Dari Abu Harun Al Abdi radhiyallahu 'anhu berkata: Kami sering datang menemui Abu Sa'id Al Khudri radhuyallahu 'anhu, lalu beliau berkata: "Selamat datang dengan wasiat atau titipan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bagi kami, " Sesungguhnya anak manusia akan datang mengikuti kamu.  Dan sesungguhnya orang banyak akan datang menemui kamu dari seluruh penjuru dunia.  Mereka datang untuk belajar ilmu agama daripada kamu.  Oleh karena itu, apabila mereka datang maka wasiatku pada kamu hendaklah kamu melayani mereka dengan baik"._

Syekh Ahmad Fahmi Zamzam Al Banjari ketika menjelaskan hadits ini mengatakan bahwa, para pelajar ilmu agama (santri, daris, siswa, mahasiswa, dsb) itu merupakan titipan atau amanah Rasulullah SAW di sisi seorang guru.

Mereka datang dari seluruh pelosok daerah untuk berserah diri di hadapan sang guru. Mereka siap menerima apa yang disampaikan sang guru bagaikan kertas putih yang siap untuk ditulisi apa saja.

Maka tanggungjawab seorang guru adalah mengisi dada mereka dengan ilmu yang benar, ilmu yang bermanfaat, ilmu yang diwariskan oleh Rasulullah SAW.

Maka jangan sampai seorang guru itu mengajarkan ilmu yang bertentangan dengan syariat Islam.  Jangan sampai juga seorang guru mengajar anak muridnya hanya karena kepentingan dunia atau keperluan pribadinya.

Disinilah ujiannya seorang guru, dia harus senantiasa ingat bahwa para murid yang diamanahkan padanya itu adalah titipan Rasulullah SAW kepadanya.

Maka tentu dia harus bersungguh-sungguh dalam membinanya.  Tidak absen jika masih bisa diupayakan kehadirannya.  Semua itu demi terbentuknya kepribadian binaanya agar menjadi manusia-manusia yang berkepribadian Islam yang sempurna.

Demi terwujudnya syakhsiyah Islamiyah pada setiap individu binaan.  Sehingga semakin banyaklah pelanjut estafet dakwah pejuang peradaban.

Dengan demikian, Insya Allah pertolongan Allah terhadap dakwah berupa kemenangan akan semakin dekat.  *ALLAHU AKBAR!*

*اللهم افتح لنا قلوبنا في طلب العلم, وارزقنا الاخلاص فيه والعمل به والنشر به حتی ياء تينا اليقين*

_Ya Allah! Bukalah hati-hati kami untuk dapat menerima ilmu, dan karuniakan kepada kami keikhlasan dalam mencari ilmu dan mengamalkannya serta menyebarluaskannya hingga akhir hayat kami._

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...