Jumat, 28 Februari 2020

BARISAN ULAMA PEJUANG SIAP MENGAWAL PERUBAHAN


*Oleh : Abu Afra*
_t.me/AbuAfraOfficial_

Ketika kami share berita mengenai dukungan Ulama Aswaja Banua terhadap perjuangan penegakkan Khilafah, tiba-tiba saja ada netizen yang shock dan tidak terima.

_"Siapa ulamanya yang mendukung perjuangan kalian itu?"_ tanyanya.  Rasanya tidak perlulah kami sampaikan kepada anda siapa saja orangnya.  Tapi ketahuilah dukungan itu ada dan nyata.  Jika anda merasa tidak terima karena Anda juga Ulama.  Baiklah mari bersama-sama dalam ikatan ukhuwah yang nyata.

Bukan isapan jempol belaka apalagi sekedar kamuflase seperti yang dikatakan kelompok Anda.  Ulama yang mukhlis dan bersih dari debu-debu dunia itu masih ada.  Mereka terkenal di langit walaupun mungkin bagi Anda dan kelompok Anda mereka itu tidak masuk kriteria.

Ketahuilah standar Ulama itu bukan menurut hawa nafsu Anda.  Apalagi harus dari kelompok anda dan sesuai dengan pemikiran Anda.  Ulama adalah titel langit pemberian Sang Pencipta Allah SWT.

Asal kata ulama adalah bentuk jama’ dari ‘alim yang artinya ahli ilmu atau ilmuwan.

Gelar ini layak diberikan kepada siapa saja yang telah memenuhi kriteria sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah Swt di dalam firmannya.

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ

```Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.```

Definisi ulama menurut para Mufassir Salaf, diantarannya, pertama, menurut Imam Mujahid berpendapat bahwa ulama adalah orang yang hanya takut kepada Allah SWT.

Imam Malik bin Anas pun menegaskan bahwa orang yang tidak takut kepada Allah bukanlah ulama.

Kedua, pendapat Imam Hasan Al Basri rahimahullahu ta'ala, beliau menyatakan bahwa ulama ialah orang yang takut kepada Allah dikarenakan perkara ghaib, suka terhadap sesuatu yang disukai Allah, dan menolak segala sesuatu yang dimurkai Allah.

Ketiga, pendapat Syekh Ali Ash-Shabuni bahwa ulama adalah orang yang rasa takutnya kepada sangat mendalam dikarenakan ma’rifatnya.

Keempat, menurut Imam Ibnu Katsir rahimahullahu ta'ala.  Beliau menyebutkan ulama adalah yang benar-benar ma’rifatnya kepada Allah sehingga mereka takut kepadanya. Jika ma’rifatnya sudah mendalam, maka sempurnalah takut kepada Allah.

Kelima, Syekh Nawawi Al-Bantani yang berpendapat bahwa ulama adalah orang-orang yang menguasai hukum syara’ untuk menetapkan sah itikad maupun amal syari’at lainnya.

Syekh Wahbah Zuhaili berkata bahwa secara naluri ulama ialah orang-orang yang mampu menganalisa fenomena alam untuk mengubah hidup dunia dan akhirat serta takut ancaman Allah jika terjerumus ke dalam kenistaan.

Kelima definisi dari para Mufasir Salaf tersebut, bisa ditarik benang merah yakni ulama ialah orang yang takut kepada Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam *QS Al-Fathir ayat 28* di atas tadi.  Maka siapapun orangnya jika mereka memenuhi kriteria tersebut layak dan pantas disebut Ulama.

Menjadi Ulama tidak harus terkenal apalagi harus viral.  Yang terpenting adalah rasa khasyiahnya bagaimana kepada Allah.  Apakah mampu membuatnya tunduk pada syariat Allah atau justru sebaliknya.

Tidak layak dikatakan Ulama apabila sekedar banyak memiliki ilmu dan tsaqofah namun kosong dari ketaqwaan.  Insya Allah mereka yang telah berkumpul daam perjuangan Islam adalah para Ulama.

Mereka memiliki akar keilmuan yang bersambung dari guru ke guru.  Mereka juga memiliki komitmen yang kuat dalam meraih ketaqwaan yang paripurna.  Hal ini terbukti dengan beraninya mereka melawan arus zaman dengan bergabung bersama barisan para pejuang peradaban.

Insya Allah diantara mereka terdapat sosok penerus Ulama pejuang di masa silam.  Darah Ulama beneran yang kalian klaim harus dari trah biru juga masih ada di barisan ini.

Maka jangan ragu dengan barisan ulama pejuang.  Karena melalui merekalah jalan perubahan ummat Islam semakin terang benderang.

*Wallahu 'alam.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...