Jumat, 24 Januari 2020

TATA HATI, JANGAN LUPA DIRI


*Oleh  : Abu Afra*
_(Khadim Majelis Ta'lim Tazkiyatun Nufus Banjarbaru)_             

Almarhum Uje pernah menyampaikan dalam salah satu cuplikan ceramahnya kurang lebihnya seperti ini, " _Menjadi orang baik itu sebuah keharusan, akan tetapi merasa diri baik itu adalah keburukan"._

Menghiasi diri dengan perilaku mulia adalah kebaikan.  Namun ketika merasa diri lebih mulia dari yang lainnya disitulah kemaksiatan bermula.

Ketika kita diberikan nikmat sehat terus menerus oleh Allah SWT tentu itu sebuah kebaikan.  Namun ketika nikmat sehat itu menjadikan kita terjatuh pada kemaksiatan ini tentu bukanlah kebaikan.

Ingatkah kita riwayat tentang seorang Fir'aun yang hanya karena seumur hidupnya tidak pernah sakit walaupun sekedar kena flu biasa.  Pada akhirnya menjadikannya jumawa lalu mentahbis dirinya menjadi Tuhan.

Al faqir teringat  pesan khutbah tadi siang yang disampaikan secara apik oleh salah satu ustadz Alumni Al Azhar Kairo di mesjid Ar Rahman.

Beliau menyampaikan sebuah riwayat
menukil dalam satu hadits riwayat Imam Muslim, sahabat Jabir radhiyallahu 'anhu (RA) berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: _"Tidak ada amalan seorang pun yang bisa memasukkannya ke dalam surga, dan menyelamatkannya dari neraka. Tidak juga denganku, kecuali dengan rahmat dari Allah"._

Dikisahkan dari sahabat Jabir RA, Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mendatangi kami kemudian Beliau bersabda: _"Jibril berkata: Wahai Muhammad, demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran, sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla memiliki seorang hamba telah beribadah kepada Allah selama lima ratus tahun di puncak gunung. Selama itu dihabiskan umurnya untuk bersujud kepada Allah SWT saja dengan shalatnya._

Usai salat, hamba itu selalu berdoa kepada Allah Taala, supaya kelak ketika ajalnya menjemput, dia wafat dalam keadaan bersujud kepada Allah dan dia juga berdoa supaya setelah kematiannya, jasadnya tidak dirusak oleh bumi dan oleh apapun juga sampai datangnya hari kebangkitan.

Allah Ta'ala pun mengabulkan semua doa hamba tersebut. Kemudian Allah berfirman: *_"Masukkan hambaKu ini ke surga dengan sebab rahmat-Ku"._*

Hamba tersebut berkata: *_"Dengan sebab amalku Ya Rabb"._*

Allah berfirman: *_"Masukkan hambaKu ke surga dengan sebab rahmat-Ku"._*

Hamba tersebut tetap berkata: *_"Dengan sebab amalku Ya Rabb"._*

Kemudian Allah berfirman: *_"Sekarang coba timbang amal hambaKu ini dengan nikmat yang telah aku berikan kepadanya"._*

Ternyata setelah ditimbang, nikmat penglihatan yang telah diberikan Allah kepada hamba itu menyamai timbangan amal ibadah yang telah dilakukannya selama 500 tahun. Dan masih tersisa anggota tubuh lain yang belum ditimbang, sedangkan amal hamba tersebut ternyata sudah habis.

Kemudian Allah Ta'ala berfirman: *_"Sekarang masukkan hambaKu ini ke neraka"._*

Mendengar perintah Allah itu, kemudian para Malaikat menggiring hamba tersebut ke neraka. Tiba-tiba ketika akan digiring ke neraka, hamba itu berteriak sambil menangis: *_"Ya Rabb, masukkan aku ke surga dengan rahmat-Mu"._*

Kemudian Allah Ta'ala berfirman kepada para Malaikat: : *"Tahan dulu wahai Malaikat*, *dan bawa dia ke sini"*

Hamba itu lalu dibawa oleh para Malaikat kehadapan Allah Ta'ala. Kemudian Allah berfirman: *"Wahai hambaKu, siapakah yang telah menciptakanmu yang sebelumnya kamu bukan apa-apa?"* Hamba itu menjawab: *"Engkau Ya Rabb".*

Kemudian Allah berfirman: *"Siapakah yang telah memberimu kekuatan sehingga kamu mampu beribadah kepadaKu selama 500 tahun?"* Hamba tersebut menjawab: *"Engkau Ya Rabb".*

Allah berfirman: *"Siapakah yang telah menempatkanmu di sebuah gunung yang berada di tengah-tengah laut yang luas, mengalirkan dari gunung tersebut air yang segar sedangkan di sekelilingnya adalah air asin. Yang menumbuhkan buah delima setiap malam yang seharusnya hanya setahun sekali berbuah, serta siapa yang telah memenuhi permintaanmu, ketika engkau berdoa supaya dimatikan dengan cara bersujud?"*

Hamba itu menjawab dengan wajah menunduk: *"Engkau Ya Rabb".*

Allah berfirman: *"Itu semua tak lain adalah atas rahmat-Ku, dan dengan rahmat-Ku juga engkau Aku masukkan surga".*

Kemudian Allah Ta'ala berfirman kepada para Malaikat: *"Masukkan hambaKu ini ke surga, engkau adalah sebaik-baik hamba wahai hamba-Ku"*. Dan dimasukkanlah hamba itu ke dalam surga berkat rahmat Allah Ta'ala.

Kemudian Malaikat Jibril AS berkata: *"Sesungguhnya, segala sesuatu itu berkat rahmat Allah wahai Muhammad".*

Lihatlah betapa kecilnya amal kita jika dibandingkan amal ahli ibadah yang diceritakan di riwayat tersebut. Maka betapa ruginya kita jika dengan amal yang sedikit itu saja telah melalaikan kita dari rasa syukur terhadap Rahmat Allah SWT.

Syukur itu berarti mengembalikan lagi segala nikmat yang Allah berikan dalam bentuk ketaatan.  Dimulai dari lisan yang senantiasa basah dengan kalimat-kalimat pujian kepada Allah Tuhan semesta alam.  Lalu berlanjut dengan pembuktian amal perbuatan dan tentu yang paling utama adalah sikap hati yang tak pernah lalai dari mengingat Rabb seluruh alam.

Ingatlah dengan Firman Allah SWT :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ ﴿٧﴾ وَقَالَ مُوسَىٰ إِن تَكْفُرُوا أَنتُمْ وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا فَإِنَّ اللَّـهَ لَغَنِيٌّ حَمِيدٌ ﴿٨

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. Dan Musa berkata: “Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Ibrahim: 7-8)

*_Yaa Rabb jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang senantiasa bersyukur._*

_Jum'at, 24 Januari 2020 /  28 Jumadil Awwal 1441 H_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...