Selasa, 14 Januari 2020

Berubah atau Punah


oleh : Abu Afra

Fitrah manusia itu sebenarnya menyenangi segala sesuatu yang baru.  Artinya secara tidak langsung kita itu sebenarnya menyukai perubahan.  Begitu pula ketika kami dulu belajar ilmu tauhid di masa kecil kami, oleh guru kami disampaikan bahwa diantara sifat wajib bagi Allah itu adalah Qidam artinya Allah SWT itu bersifat azali.  Sementara alam ini beserta segala isinya bersifat baharu artinya berubah-ubah. Maka sejatinya perubahan itu pasti terjadi.

Dulu kita mengenal merek NOKIA begitu populer di dunia ponsel.  Kita juga mengenal Yahoo di dunia search engine. Namun seiring berjalannya waktu kedua merek itu tergusur oleh ANDROID dan GOOGLE.

Putri kami si Afra sangat senang jika sudah diajak jalan naik motor keliling-keliling kota. Biasanya matanya sangat awas memperhatikan hal-hal baru yang ditemuinya di jalanan.

Sekali lagi fitrah manusia itu menyukai sesuatu yang baru dan menyenangi adanya perubahan.

Tinggal bagaimana sikap kita dalam menyikapi perubahan itu sendiri.

Ada orang yang peka dengan perubahan, sehingga dia pun melakukan berbagai persiapan untuk menyambut perubahan itu.  Ada juga orang yang merasa kaget dengan adanya perubahan, lalu dia tergilas oleh perubahan.

Kuncinya perubahan pasti terjadi, tinggal apakah kita berperan sebagai apa dalam proses perubahan itu.

Apakah kita menjadi bagian dari anasir perubahan atau justru sebaliknya tergilas oleh perubahan.

Ada sebuah qoidah dalam bahasa Arab yang menarik untuk kita renungi terkait tema perubahan.  Dikatakan, al farqu baynal faa'il wal maf'uul wujuudul qosdhi (Perbedaan antara pelaku dengan korban itu adalah adanya  tujuan).

Jika kita kaitkan dengan konsep perubahan, maka mereka yang menjadi pelaku perubahan adalah mereka yang punya tujuan.

Sementara mereka yang menjadi objek perubahan adalah mereka yang tidak punya tujuan yang jelas.

Menjadi seorang pelaku perubahan berarti menjadi sosok yang senantiasa bertumbuh.  Terbuka terhadap hal-hal baru dan peka terhadap perubahan. Tidak jumud dan merasa nyaman di kondisi yang ada.
Maka.. kuncinya tentu milikilah tujuan yang pasti dalam hidup kita.  Maka kita akan menjadi aktor perubahan.

Sementara jika kita bertahan dengan kondisi kita saat ini tanpa mau terus belajar mengupgrade kemampuan kita, justru kita akan tenggelam dalam arus perubahan.

Berubahlah jika tidak, maka anda akan punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...