Selasa, 14 Januari 2020
PAHAMI TUJUAN RAIHLAH KESUKSESAN
Oleh : Abu Afra
Setiap hari ada banyak pilihan yang datang di dahadapan kita. Bahkan menurut sebuah riset ada ribuan pilihan keinginan yang silih berganti bermunculan di kepala orang setiap harinya. Namun demikian, tidaklah semua keinginan-keinginan itu terealisasi menjadi kenyataan.
Nah orang yang cerdas itu adalah mereka yang mampu mengelola keinginan-keinginan yang banyak lalu mengubahnya menjadi sebuah amal nyata yang produktif.
Kemampuan mengubah keinginan menjadi sebuah kenyataan inilah skill yang tidak semua orang memilikinya.
Berapa banyak orang yang di pagi harinya punya seribu rencana, namun pada sore harinya tidak satupun rencana itu terlaksana.
Disinilah perbedaan antara orang sukses dan orang gagal itu akan terlihat.
Orang sukses mereka punya skill mengubah ekspektasi menjadi realisasi. Sementara orang gagal itu hanya mampu bermimpi dan bermimpi bahkan tak sedikit dari mereka yang terbang dalam khayalan.
Kabar baiknya Islam telah memberikan kita kisi-kisi agar bisa menjadi orang yang sukses.
Caranya digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa haditsnya. Diantaranya adalah sebagai berikut.
وعن ابن عمر – رضي الله عنهما- قال: أخذ رسول الله صلى الله عليه و سلم بمنكبي فقال: كن في الدنيا كأنك غريب، أو عابر سبيل وكان ابن عمر – رضي الله عنهما – يقول: إذا أمسيت فلا تنتظر الصباح، وإذا أصبحت فلا تنتظر المساء، وخذ من صحتك لمرضك، ومن حياتك لموتك. رواه البخاري.
Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata:
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.”(HR. Bukhori)
Kuncinya adalah punya mindset yang benar tentang kehidupan ini. Mindset yang benar menjadikan seseorang memiliki tujuan yang benar. Mindset yang benar juga akan menjadikan seseorang memiliki standar yang pasti dalam melakukan sesuatu.
Mereka yang memandang kehidupan dengan benar tidak akan mungkin terlalaikan dari keutamaan-keutamaan. Cirinya adalah tidak pernah meunda-nunda kebaikan.
Orang yang mengerti tentang berharganya sebuah amalan, pastilah akan sungguh-sungguh dalam menjalani proses pelaksanaan.
Akan sangat berbeda dengan orang yang jahil dalam memahami nilai sebuah perbuatan.
Maka, mulai sekarang jika kita tidak mengerti tujuan. Tidak paham manfaat dari apa yang kita kerjakan. Pelajarilah dahulu hal itu sebelum kita mulai bekerja menjalaninya.
Karena tidak akan pernah sama cara orang menjalani proses kerja antara mereka yang memahami tujuan dengan orang yang tidak memahaminya. Mereka yang punya pemahaman yang jelas akan lebih terarah dalam pekerjaannya.
Sehingga ujungnya mereka yang benar pemahamannya inilah yang lebih besar peluangnya untuk berhasil dalam pencapaian hidup mereka.
Mereka yang memiliki pemahaman tentang nilai sebuah perbuatan cenderung lebih pandai dalam memilih prioritas suatu amal perbuatan.
Secara sederhana pernah diungkapkan seorang motivator, satu pekerjaan yang anda selesaikan hari ini itu akan jauh lebih berharga daripada dua pekerjaan yang anda rencanakan besok lusa.
Pada intinya jangan pernah punya kebiasaan menunda-nunda.
Kerjakan aktifitas berdasarkan skala prioritas. Selanjutnya miliki program yang jelas agar waktu yang kita miliki dapat dipergunakan sesuai dengan porsi yang pas.
Layak nya asupan nutrisi pada sepiring makanan yang akan masuk pada tubuh ibu hamil, semua ada aturan berapa persen karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan vitamin-vitamin lainnya. jika tidak pas maka akan berefek pada kondisi si ibu bahkan bayi yang dikandungnya.
begitu pula pada kebiasaan buruk menunda-nunda ini, akan banyak efek nya baik pada kesehatan si pelaku bahkan pada orang-orang yang berharap dengan hasil pekerjaannya.
Bagaimana mungkin akan terealisasi dengan baik jika kebiasaan kita tak kunjung berubah, terkadang orang yang memiliki kebiasaan menunda pekerjaan ini cenderung dia merasa masih berada pada zona nyaman, sehingga berpikir masih memiliki batas waktu, padahal dia tidak tahu akan terjadi hal apa setelah hari ini, yang mungkin akan membuatnya tak bisa untuk melakukan pekerjaan itu.
Berusahalah seoptimal mungkin, dengan harapan pekerjaan kita tuntas dan secara psikologis kita puas. Sehingga layaklah kita mendapatkan hasil yang pantas.
Jadi mulai sekarang milikilah tujuan dan raihlah kesuksesan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MERESTART ULANG KEHIDUPAN
* Oleh : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat. Dimana-mana selalu ngomong...
-
*Oleh : Abu Afra* _t.me/AbuAfraOfficial_ Di dalam kitab Nizham Al Islam dijelaskan bahwa Islam itu agama yang lengkap. Ada aqidahnya,...
-
Herawaty Effendy KISAH NYATA , ENAK DIBACA KARENA MEMBONGKAR KEDOK.... By. Paulus F.Tengker dari Manado. Saya seorang pria, dilahirkan...
-
Al Qadhi (Hakim) Abu Bakar Ahmad bin Kamil Asy Syajari murid Ibnu Jarir Ath Thabari sekaligus sahabatnya berkata, “ Apabila telah selesai m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar