Kamis, 05 Maret 2020

PERISTIWA ISRA MI'RAJ DAN MISI PENERAPAN SYARIAT UNTUK SELURUH UMMAT


*Oleh : Abu Afra*
_t.me/AbuAfraOfficial_

Di dalam kitab _Al Anwarul Bahiyyah min Isra'i wa Mi'raji Khairil Bariyyah_, yang ditulis oleh *Abuya Sayyid Alawi Al Maliki Al Hasani* diceritakan,  bahwa  ketika Rasulullah  صلّى الله عليه وسلم diperjalankan oleh Allah dalam peristiwa agung yakni Isra dan mi'raj. 

Beliau sempat diajak untuk mampir di beberapa tempat persinggahan.  Diantara tempat yang disebutkan dalam riwayat itu setidaknya ada empat lokasi yang kelak menjadi wilayah yang penting dalam perluasan Daulah Islamiyah.

Tempat pertama yang disinggahi oleh beliau atas arahan malaikat Jibril adalah kota Madinah.  Beliau diperintahkan untuk melaksanakan shalat disini.  Kelak kota inilah yang menjadi tempat muqim beliau.  Kota Thaybah atau Madinah menjadi pusat kekuasaan Islam di masa Rasulullah SAW.

Selanjutnya adalah *Kota Madyan* yang merupakan tempat bersejarah pada masa kenabian *Musa a.s.* Kota ini terletak di Gurun Al-Ula antara *Madinah al-Munawwaroh* dan Tabuk di Arab Saudi.

Tempat  singgah berikutnya adalah bukit Turshina. Hampir semua ahli tafsir sepakat, Bukit Thursina adalah bukit saat Musa menerima wahyu dari Allah. Mereka pun meyakini bahwa *Bukit Thursina* sebagaimana disebutkan dalam surah at-Tin ayat 1-3 ber ada di wilayah Mesir yang lokasinya berada di Gunung Munajah, di sisi Gunung Musa.

Lokasi ini dikaitkan dengan keberadaan Semenanjung Sinai. Pendapat ini didukung oleh *Sayyid Quthb* dalam tafsirnya _Fi Zhilal al-Qur’an_. Menurut Quthb, Thursina atau Sinai itu adalah gunung tempat Musa dipanggil berdialog dengan Allah SWT. 

Dalam catatan sejarah ternyata wilayah ini pun ditaklukan oleh Khilafah Islam pada masa *Khalifah Umar bin Khattab ra.*  Tepatnya pada tahun 641 M Iskandariyah, ibu kota Mesir berhasil ditaklukan kaum muslimin.

Tempat berikutnya yang disinggahi Nabi ketika Isra Mi'raj adalah Bethlehem. Tempat kelahiran *Nabi Isa as.* Bethlehem adalah kota penting tiga agama: Yahudi, Kristen, Islam. Nabi-nabi tiga agama tersebut punya sejarah kuat dengan kota tersebut.

Banyak cuplikan kejadian luar biasa dalam peristiwa Isra dan mi'raj yang dialami Nabi Muhammad SAW.  Setiap peristiwa memberikan pesan tersirat mengenai bukti-bukti kemukjizatan beliau sebagai seorang Nabi Akhir zaman.

Kita perlu mengkaji lagi fragmen sejarah luar biasa dari peristiwa isra dan mi'raj ini dalam konteks kekinian.  Agar nilai-nilai Islam yang mulia itu bisa diterapkan dalam kehidupan.  Bukan sekedar cerita pengantar tidur apalagi dianggap dongeng rekaan belaka.

Peristiwa ini telah masyhur sebagai salah satu kemukjizatan Rasul SAW.  Bahkan diabadikan dalam satu surat khusus di dalam Al Qur'an.  Ini menunjukkan betapa pentingnya persoalan tersebut.

Bahkan para Ulama tarikh telah meriwayatkannya secara runut sebagaimana para ulama hadits menuturkan hadits rasul.  Ada banyak pesan penting yang tersimpan di dalamnya.

Pesan yang paling pokok adalah terkait masalah aqidah.  Bahwa benar Nabi Muhammad SAW adalah seorang nabi dan rasul.  Karena peristiwa Isra dan Mi'raj ini sesuatu yang menyalahi adat.  Tidak ada yang diberi karunia pengalaman spiritual semacam itu kecuali para nabi dan Rasul.  Ini jelas sebuah mukjizat.

Kemudian lagi pelajaran berharga dari peristiwa isra dan mi'raj ini adalah sebuah isyarat bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah Nabi terakhir untuk seluruh alam.

Artinya syariat yang beliau bawa juga berlaku untuk seluruh manusia di dunia.  Bukan untuk kaum muslimin saja, apalagi jika dikatakan untuk bangsa arab saja.  Jelas tidak mungkin.

Keyakinan kita akan bertambah ketika kita memperhatikan peristiwa besar ini.  Terutama terkait fungsi syariat yang bersifat universal untuk seluruh alam.  Bukan seperti yang dikatakan sebagian orang, bahwa Islam itu tidak ada bedanya dengan agama lainnya.

Salah satu peristiwa yang mengindikasikan hal ini adalah ketika Nabi SAW diminta oleh Jibril as mengimami para Nabi sebelum beliau di Masjidil Aqsha.  Ini menjadi isyarat yang sangat terang bahwa beliau pemimpin semua umat di akhir zaman.

Hanya Islam yang layak memimpin dunia.  Karena Islam memiliki perangkat yang lengkap dalam menyelesaikan seluruh problematika manusia.

*Masihkah kita ragu untuk mengambilnya?*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...