Selasa, 03 Maret 2020
POTRET KESOMBONGAN YANG TERPENDAM
*Oleh : Abu Afra*
_t.me/AbuAfraOfficial_
Seringkali kita lihat diantara kita apabila menjumpai suatu problem lalu saling melempar kesalahan kepada pihak lainnya.
Pokoknya yang salah itu orang lain bukan saya. Inilah mungkin dalam peribahasa kita sering diistilahkan dengan mencari kambing hitam.
Seolah-olah tidak ada yang benar kecuali dirinya saja. Tanpa sadar penyakit hati semacam ini merasuki setiap kita. Berawal dari merasa lebih dari yang lainnya.
Dalam sejarahnya penyakit ini adalah penyakit hati tertua. Diawali oleh Iblis Sang Durjana. Ketika Nabiyullah Adam as. diciptakan, Allah perintahkan seluruh penduduk surga untuk sujud kepadanya.
Namun kemudian iblis menolak dan membantah titah Allah Jalla wa ala. Dengan alasan beda kelas dan level dengan Adam as.
"Adam tercipta dari tanah sementara aku tercipta dari api. Aku jelas lebih baik darinya." demikian bantahan iblis laknatullah 'alaih. Gara-gara sikap ujubnya itu terusirlah dia dari komunitas penduduk surga yang mulia.
Fargmen sejarah ini tertuang secara terang di dalam Al Qur'an. Lihatlah misalnya di dalam surat Quran Surat Al-A’raf Ayat 12
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ
_Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah"._
Kesombongan telah mengeluarkan iblis dari surga. Berawal dari perasaan ujub, merasa diri lebih baik. Berlanjut pada sikap meremehkan orang lain yang dianggap baru. Inilah yang disebut takabbur.
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه، عن النَّبي صلى الله عليه وسلم، قال: ((لا يدخل الجنَّة من كان في قلبه مثقال ذرَّة من كبر! فقال رجل: إنَّ الرَّجل يحبُّ أن يكون ثوبه حسنًا، ونعله حسنة؟ قال: إنَّ اللَه جميل يحبُّ الجمال، الكبر: بطر الحقِّ وغمط النَّاس))
قال النووي في شرح الحديث: (قد اختلف في تأويله. فذكر الخطابي فيه وجهين:
أحدهما: أن المراد التكبر عن الإيمان، فصاحبه لا يدخل الجنة أصلًا إذا مات عليه.
والثاني: أنَّه لا يكون في قلبه كبر، حال دخوله الجنَّة،
_Dari ibnu mas’ud-semoga Allah meridhoinya- berkata : Rasulullah-shalawat dan salam untuknya- bersabda : "Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. Lalu ada yang bertanya : sesungguhnya seseorang itu sangat senang kepada baju dan sandal yang bagus ? maka beliau berkata : sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia"._ *(HR Muslim.)*
Telah berkata Imam An Nawawiy di dalam penjelasan hadits ini. Terdapat perbedaan pendapat dalam menafsirkan hadits ini. Imam Al Khattabiy menyebutkan setidaknya ada 2 pendapat :
Pendapat pertama, apabila kesombongan yang dimaksud terhadap perkara iman maka orang yang memiliki sifat tersebut tidak akan bisa masuk surga apabila dia tetap dalam kondisinya sampai kematian datang kepadanya. Yang kedua, maknanya apabila ada sifat sombong di hatinya maka tidak akan bisa memasuki surga. Wallahu'alam.
Sombong terhadap kebenaran artinya menolak dan tidak mau menerimanya. Setiap orang yang menolak kebenaran maka sesungguhnya dia adalah orang yang sombong sesuai dengan kebenaran yang ditolaknya.
Karena sudah seharusnya seorang hamba tunduk kepada kebenaran yang dengannya Allah mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan Kitab-Nya.
Maka orang-orang yang sombong yang tidak mau patuh kepada para Rasul secara keseluruhan adalah orang kafir yang kekal di neraka.
Karena sesungguhnya telah sampai kepada mereka kebenaran yang dibawa para Rasul yang diperkuat oleh mukjizat dan bukti-bukti nyata, namun hati-hati mereka yang sombong menjadi penghalang sehingga menolaknya.
Allah تعالى berfirman :
{إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِن فِي صُدُورِهِمْ إِلا كِبْرٌ مَّا هُم بِبَالِغِيهِ} [غافر:56],
_"Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya"._ *(QS Ghafir : 56).*
Adapun orang-orang yang sombong yang tidak mau tunduk kepada sebagian kebenaran yang menyelisihi pemikiran atau hawa nafsu mereka-meskipun mereka tidak kafir- sesungguhnya pada mereka ada hal-hal yang menyebabkan didatangkannya hukuman sesuai dengan kesombongan mereka dan penolakan mereka terhadap kebenaran yang telah sampai kepada mereka setelah datangnya syariat ini.
Kemudian dalam pengertian yang lain lagi. Kesombongan terhadap sesama manusia yaitu meremehkan dan merendahkan orang.
Sikap seperti ini muncul karena adanya ujub(bangga diri) pada seseorang dan merasa lebih hebat dan mulia dari orang lain.
Jadi sifat ujub akan membawa seseorang untuk merasa besar(sombong) terhadap orang lain, meremehkan dan mengolok-olok mereka serta merendahkan mereka dengan ucapan dan perbuatannya.
Padahal *Rasulullah* صلّى الله عليه وسلم telah mengingatkan:
"بحسب امرئ من الشرّ أن يحقر أخاه المسلم.
```“Cukuplah seseorang dikatakan berbuat kejelekan dengan merendahkan saudaranya sesama muslim.”```
*(H.R muslim)*
Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah dan petunjuknya. Agar kita cepat menyadari perasaan hati yang tidak benar. Merasa lebih dari yang lainnya.
Sehingga ketika muncul suatu masalah lalu tidak mau menerima kritikan. Karena beranggapan bahwa kesalahan tidak layak ditujukan pada dirinya. Yang salah adalah pihak lain bukan dirinya.
Seorang pemimpin yang anti kritik cenderung tertutup dengan masukan-masukan. Seorang bawahan yang ada sifat ujub dalam dirinya akan cenderung sulit bekerja dalam sebuah tim.
Maka mengikis habis perasaan hati ini wajib hukumnya. Sebelum dia menguasai perilaku dan kebiasaan kita. Karena perkaranya bukan ringan jika neraka sebagai ancamannya.
اللهم اهدني لأحسن الأعمال والأخلاق, لا يهدي لأحسنها إلاّ أنت, واصرف عنّ ي سيّئ الأعمال والأخلاق, لا يصرف عنّي سيّئها إلاّ أنت".
```“ Ya Allah bimbinglah aku kepada akhlak yang baik. (Karena) tidak ada yang akan memberi petunjuk kepada akhlak yang baik kecuali Engkau. Dan palingkanlah aku dari akhlak yang buruk. (karena) tidak ada yang dapat memalingkan aku dari akhlak yang buruk selain Engkau.```
*(HR Muslim).*
*والله أعلم*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MERESTART ULANG KEHIDUPAN
* Oleh : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat. Dimana-mana selalu ngomong...
-
*Oleh : Abu Afra* _t.me/AbuAfraOfficial_ Di dalam kitab Nizham Al Islam dijelaskan bahwa Islam itu agama yang lengkap. Ada aqidahnya,...
-
Herawaty Effendy KISAH NYATA , ENAK DIBACA KARENA MEMBONGKAR KEDOK.... By. Paulus F.Tengker dari Manado. Saya seorang pria, dilahirkan...
-
Al Qadhi (Hakim) Abu Bakar Ahmad bin Kamil Asy Syajari murid Ibnu Jarir Ath Thabari sekaligus sahabatnya berkata, “ Apabila telah selesai m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar