Dari Anas Radiyallahu ‘anhu, Beliau
mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
كُلٌّ بَنِيْ ا دَمَ خَطَأُ وَخَيْرٌ الْخَطَا ئِيْنَ التَّوَّا
بٌوْنَ
“Setiap anak cucu Adam tidak luput
dari kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang
yang bertaubat”.
(Dikeluarkan oleh At Tirmidzi dan
Ibnu Majah dan sanad hadits ini adalah Shahih).
Derajat Hadits:
Hadits ini memiliki sanad yang kuat.
Syaikh Al Iraqi di dalam takhrijnya
terhadap hadits-hadits yang terdapat di dalam kitab Al Ihya berkata,” Hadits
ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, dan beliau menyatakannya sebagai hadits yang
ghorib. Hadits ini diriwayatkan pula
oleh Al Hakim dengan menshohihkan sanadnya dari Hadits Anas.
Menurutku (Syaikh Abdullah bin
Abdurraman Al Bassam), di dalam hadits ini terdapat seorang rowi yang bernama
Ali bin Mus’idah yang di dhoifkan oleh Imam Al Bukhari. Tapi Ibnu Hajar menguatkan sanadnya. Demikian pula Ibnu Al Qathan, dan beliau
mendukung pentashihan yang dilakukan oleh Al Hakim terhadap hadits ini. Beliau berkata,” Ibnu Mus’idah adalah orang
yang shahih haditnya, dan hanya haditsnya itu yang dihukumi sebagai hadits ghorib
manakala ia sendirian dalam meriwayatkannya dari Qatadah.
Beberapa Pelajaran Yang Dipetik Dari
Hadits ini :
Pertama:
Hadits ini memberikan penjelasan
bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan, karena sifat lemah yang Allah
jadikan tabiat bagi manusia dan sikap tidak patuh terhadap perintah maupun
larangan Allah. Namun Allah Ta’ala
dengan segala kasih-Nya berkenan membuka pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya, dan
berfirman kepada mereka, “ Sesungguhnya sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan
adalah orang-orang yang banyak bertaubat dan bersegera mendapatkannya”.
Kedua:
Dosa-dosa tersebut terbagi atas dua
macam, yaitu dosa-dosa besar an dosa-dosa kecil. Dengan izin Allah, dosa-dosa kecil dapat
dihapuskan dengan banyak melakukan amal shaleh.
Allah SWT berfirman, " Se“ungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan
menghapuskan kejahatan-kejahatan”. ( QS. Hud : 114).
Ketiga:
Dosa-dosa kecil sangat banyak dan
tidak terhingga. Adapun dosa besar para
ulama berselisih paham tentang jumlahnya.
Sebagian mereka ada yang menyatakan jumlahnya 7 macam, sebagian lagi
mengatakan 17 macam, yang lainnya berpendapat 70 macam. Bahkan beberapa ulama ada juga yang
mengatakan 600 macam.
Pendapat yang paling benar, yaitu
bahwa dosa-dosa besar, tidak dibatasi bilangan, namun dibatasi dengan
definisi. Para Ulama mendefinisikan dosa
besar tersebut dengan pengertian yang bermacam-macam. Tetapi pengertian yang paling lengkap adalah
apa yang diutarakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah Rahimahullah, bahwa yang
dimaksud dengan dosa besar adalah segala jenis dosa yang memiliki had (hukuman
hudud) di dunia dan atau ancaman di akhirat, atau Allah murka dan melaknat
pelakunya, dan segala jenis dosa yang menafikan keimanan seseorang.
Wallahu musta’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar