Kamis, 23 Maret 2017

Sebaik-Baik Pembuat Kesalahan

Dari Anas Radiyallahu ‘anhu, Beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
كُلٌّ بَنِيْ ا دَمَ خَطَأُ وَخَيْرٌ الْخَطَا ئِيْنَ التَّوَّا بٌوْنَ
“Setiap anak cucu Adam tidak luput dari kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang bertaubat”.
(Dikeluarkan oleh At Tirmidzi dan Ibnu Majah dan sanad hadits ini adalah Shahih).
Derajat Hadits:
Hadits ini memiliki sanad yang kuat.
Syaikh Al Iraqi di dalam takhrijnya terhadap hadits-hadits yang terdapat di dalam kitab Al Ihya berkata,” Hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi, dan beliau menyatakannya sebagai hadits yang ghorib.  Hadits ini diriwayatkan pula oleh Al Hakim dengan menshohihkan sanadnya dari Hadits Anas.
Menurutku (Syaikh Abdullah bin Abdurraman Al Bassam), di dalam hadits ini terdapat seorang rowi yang bernama Ali bin Mus’idah yang di dhoifkan oleh Imam Al Bukhari.  Tapi Ibnu Hajar menguatkan sanadnya.  Demikian pula Ibnu Al Qathan, dan beliau mendukung pentashihan yang dilakukan oleh Al Hakim terhadap hadits ini.  Beliau berkata,” Ibnu Mus’idah adalah orang yang shahih haditnya, dan hanya haditsnya itu yang dihukumi sebagai hadits ghorib manakala ia sendirian dalam meriwayatkannya dari Qatadah.
Beberapa Pelajaran Yang Dipetik Dari Hadits ini :
Pertama:
Hadits ini memberikan penjelasan bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan, karena sifat lemah yang Allah jadikan tabiat bagi manusia dan sikap tidak patuh terhadap perintah maupun larangan Allah.  Namun Allah Ta’ala dengan segala kasih-Nya berkenan membuka pintu taubat bagi hamba-hamba-Nya, dan berfirman kepada mereka, “ Sesungguhnya sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang-orang yang banyak bertaubat dan bersegera mendapatkannya”.
Kedua:
Dosa-dosa tersebut terbagi atas dua macam, yaitu dosa-dosa besar an dosa-dosa kecil.  Dengan izin Allah, dosa-dosa kecil dapat dihapuskan dengan banyak melakukan amal shaleh.  Allah SWT berfirman, " Se“ungguhnya kebaikan-kebaikan itu akan menghapuskan kejahatan-kejahatan”. ( QS. Hud : 114).
Ketiga:
Dosa-dosa kecil sangat banyak dan tidak terhingga.  Adapun dosa besar para ulama berselisih paham tentang jumlahnya.  Sebagian mereka ada yang menyatakan jumlahnya 7 macam, sebagian lagi mengatakan 17 macam, yang lainnya berpendapat 70 macam.  Bahkan beberapa ulama ada juga yang mengatakan 600 macam.
Pendapat yang paling benar, yaitu bahwa dosa-dosa besar, tidak dibatasi bilangan, namun dibatasi dengan definisi.  Para Ulama mendefinisikan dosa besar tersebut dengan pengertian yang bermacam-macam.  Tetapi pengertian yang paling lengkap adalah apa yang diutarakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah Rahimahullah, bahwa yang dimaksud dengan dosa besar adalah segala jenis dosa yang memiliki had (hukuman hudud) di dunia dan atau ancaman di akhirat, atau Allah murka dan melaknat pelakunya, dan segala jenis dosa yang menafikan keimanan seseorang.
Wallahu musta’an.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...