Rabu, 22 Maret 2017

Memahami Klasifikasi Hadits Secara Umum

Hadits itu secara umum dibagi menjadi 2 bagian ;
1.      Hadits ditinjau dari segi kuantitas atau banyaknya jumlah periwayatnya, bagian ini dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Hadits Mutawatir
b.      Hadits Ahad
2.      Hadits ditinjau dari segi kualitas atau segi penerimaan dan penolakannya, bagian ini terbagi menjadi tiga yaitu :
a.       Hadits Shohih
b.      Hadits Hasan
c.       Hadits Dhoif
Apa itu Hadits Mutawatir?
Secara bahasa mutawatir berasal dari kata tawatur yaitu tatabu’ yang berarti lebat atau banyak.  Bila disebut tawaturul mathor yaitu tatabu’ul mathor yang maknanya adalah hujan turun dengan lebat.
Secara istilah hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh banyak perowi hadits, yang karena jumlahnya yang sangat banyak mustahil terjatuh pada kedustaan.  Hadits mutawatir sudah pasti shohih karena diriwayatkan oleh banyak orang yang sangat mustahil dengan banyaknya orang itu menjadikan hadits tersebut jatuh pada derajat lemah/dhoif.
Hadits mutawatir biasanya pasti shohih, tapi hadits shohih belum tentu mutawatir.  Hadits mutawatir adalah dalil dalam perkara aqidah atau keimanan.  Hal ini karena kekuatannya sama dengan Al qur’an.
Hadits mutawatir terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1.  Mutawatir Lafdzi, yaitu mutawatir redaksinya/ lafadznya.
2.  Mutawatir Ma’nawi, yaitu mutawatir secara maknanya/kandungannya/isinya, dengan redaksi yang berbeda-beda.
Apa itu Hadits Ahad?
Secara bahasa, ahad berarti tunggal, sedangkan menurut istilah adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang atau lebih yang tidak mencapai jumlah perawi hadits mutawatir. Hadits ahad belum tentu semuanya Shohih, adakalanya hadits ahad tersebut shohih karena semua perowinya terpercaya dan memenuhi syarat-syarat hadits tersebut menjadi shohih.  Adakalanya hadits ahad itu berderajat hasan atau berderajat lemah/dhoif bahkan ada juga yang berderajat maudhu.

Secara kualitas, hadits dhoif bisa menjadi naik level ke derajat hasan jika ada hadits-hadits lain yang menguatkannya.  Dan ini dikenal dengan istilah Hasan lighoirihi.  Atau bisa jadi pula hadits hasan menjadi naik level ke shohih jika ada hadit-hadits lain yang menguatkannya.  Istilah untuk kasus semacam ini dikenal dengan Shohih li ghoirihi.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...