Iman memang perkara vital dalam kehidupan. Tanpanya hidup ini tak ada artinya sama
sekali. Tak ada ubahnya seperti
kehidupan binatang dan benda-benda mati pada umumnya. Iman akan menjadikan seseorang punya sesuatu
yang berarti untuk diraihnya. Iman juga
akan menjadikan manusia memiliki kekuatan yang tidak akan dimiliki oleh
selainnya.
Berbicara tentang keimanan berarti berbicara tentang
keyakinan. Keyakinan yang tumbuh dari
sebuah proses pencarian. Believe system
kalau dikatakan oleh orang-orang NLP. Sebuah pemahaman yang mengakar kuat dalam jiwa
seseorang. Setiap yang diimani akan
berpengaruh dalam perilaku.
Orang akan mau melakukan apa saja demi apa yang diyakininya,
walaupun nyawa menjadi taruhannya.
Setiap umat beragama pasti punya keyakinan, bahkan umat yang tak
beragama pun sejatinya punya keyakinan.
Ya, keyakinan untuk tidak meyakini agama apapun.
Maka, ketika seseorang keliru dalam memilih keyakinannya
bisa dipastikan dia telah salah dalam memilih jalan. Keyakinan yang benar akan menuntunny pada
jalan kehidupan yang benar, sebaliknya keyakinan yang salah akan merusak
kehidupan seseorang seluruhnya.
Ada banyak cara memperoleh keyakinan, namun secara umum hanya
ada 2 yang sangat dominan, yaitu :
1. Jalan Perasaan
Orang cenderung banyak menggunakan jalan ini dalam beriman,
ketika perasaannya sudah tergugah dan cenderung nyaman dengan suatu keyakinan
maka dia akan memilih keyakinan itu.
Walaupun cara ini cepat akan tetapi rentan kesalahan. Karena perasaan sangat mudah tertipu dan
keliru.
2. Jalan Pemikiran
Sebagian orang menggunakan jalan ini untuk memperoleh
keimanan. Jalan ini yang akan mengantarkan seseorang pada iman yang kokoh. Biasanya ditempuh oleh orang-orang yang
memang serius dalam beragaman. Atau para
cendikiawan yang memang sangat haus akan kebenaran.
Nah, sekarang termasuk yang manakah anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar