Minggu, 26 Februari 2017

Ngopi (Ngobrol Perkara Iman)

Iman memang perkara vital dalam kehidupan.  Tanpanya hidup ini tak ada artinya sama sekali.  Tak ada ubahnya seperti kehidupan binatang dan benda-benda mati pada umumnya.  Iman akan menjadikan seseorang punya sesuatu yang berarti untuk diraihnya.  Iman juga akan menjadikan manusia memiliki kekuatan yang tidak akan dimiliki oleh selainnya.

Berbicara tentang keimanan berarti berbicara tentang keyakinan.  Keyakinan yang tumbuh dari sebuah proses pencarian.  Believe system kalau dikatakan oleh orang-orang NLP.  Sebuah pemahaman yang mengakar kuat dalam jiwa seseorang.  Setiap yang diimani akan berpengaruh dalam perilaku.

Orang akan mau melakukan apa saja demi apa yang diyakininya, walaupun nyawa menjadi taruhannya.  Setiap umat beragama pasti punya keyakinan, bahkan umat yang tak beragama pun sejatinya punya keyakinan.  Ya, keyakinan untuk tidak meyakini agama apapun.
Maka, ketika seseorang keliru dalam memilih keyakinannya bisa dipastikan dia telah salah dalam memilih jalan.  Keyakinan yang benar akan menuntunny pada jalan kehidupan yang benar, sebaliknya keyakinan yang salah akan merusak kehidupan seseorang seluruhnya.

Ada banyak cara memperoleh keyakinan, namun secara umum hanya ada 2 yang sangat dominan, yaitu :
1.  Jalan Perasaan
Orang cenderung banyak menggunakan jalan ini dalam beriman, ketika perasaannya sudah tergugah dan cenderung nyaman dengan suatu keyakinan maka dia akan memilih keyakinan itu.  Walaupun cara ini cepat akan tetapi rentan kesalahan.  Karena perasaan sangat mudah tertipu dan keliru.
2.  Jalan Pemikiran
Sebagian orang menggunakan jalan ini untuk memperoleh keimanan. Jalan ini yang akan mengantarkan seseorang pada iman yang kokoh.  Biasanya ditempuh oleh orang-orang yang memang serius dalam beragaman.  Atau para cendikiawan yang memang sangat haus akan kebenaran.


Nah, sekarang termasuk yang manakah anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...