Dalam hidup ini kita mungkin akan bertemu dengan
berbagai tipikal manusia. Ada yang
menyenangkan ada juga yang menyebalkan.
Kita juga akan bergaul dengan mereka dan beinteraksi dengan mereka
itulah hidup. Hal yang tidak bisa kita
elakkan ketika kita ingin menjadi makhluk sosial.
Semakin kita banyak bergaul semakin rentan terjadi
gesekan atau masalah sosial dan itu wajar.
Adakalanya kita disanjung dan dipuji, adakalanya kita akan dikucilkan,
diejek atau direndahkan. Sebagai manusia
biasa tentu kita akan merasakan perubahan dalam jiwa kita. Ketika direndahkan misalnya, akan muncul
perasaan tersinggung, marah dan campur aduk.
Ini sesuatu yang wajar dan lumrah. Hanya saja sebagai seorang muslim kita harus
paham bahwa dalam mengelola perasaan dan hati kita Allah SWT telah menurunkan
syariat yang mulia. Ada panduan dan tuntunan yang luar biasa lengkap untuk kita
pakai.
Memang bukanlah perkara mudah menjadi sosok manusia
yang disukai semua orang. Hal ini
bertolak belakang dengan harapan kita yang sejatinya pasti ingin dihormati dan
disenangi semua. Manusia akan
menghormati dan menghargai manusia lainnya itu tidak jarang karena banyak
faktor.
Diantaranya mungkin faktor kepentingan, kemanusiaan,
atau lain sebagainya. Nah yang paling murni adalah faktor aqidah dan
kesadaran. Untuk yang semacam ini saat
ini bisa diaktakan sangat jarang kita temukan.
Maka itu kita perlu menyadari bahwa sebaik apapun
kita, pasti akan ada saja orang yang tidak suka dengan kita. Bukti yang paling nyata adalah Nabi kita SAW
sendiri, kurang apa beliau? Tapi tetap saja ada yang membencinya dan bahkan
orang-orang terdekatnya.
Oleh sebab itulah perkataan salah seorang Ulama salaf
patut untuk kita renungkan. Diantaranya
apa yang disampaikan oleh Al Imam Sufyan Ats Tsury Rahimahullah beliau berkata
:
رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لا تُدْرَكُ
“Keridhoan seluruh manusia adalah tujuan yg tdk akan tercapai”
(Az-Zuhud karya al-Baihaqi 105)
“Keridhoan seluruh manusia adalah tujuan yg tdk akan tercapai”
(Az-Zuhud karya al-Baihaqi 105)
Keridhoan manusia
hendaklah bukan menjadi tujuan kita berbuat baik. Karena jika tidak kita akan menemui
kekecewaan demi kekecewaan dalam hidup kita.
Tetaplah berbuat baik meski tak ada yang menghargai atau tetap dicela
orang-orang.
Yakinlah bahwa Allah
tetap mencatat amal baik anda dan mempergitungkannya dengan seadil-adilnya.
Simaklah firman Allah
yang mulia ini :
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata,
lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.►
(Qs 9 At-Taubah: 105)
(Qs 9 At-Taubah: 105)
Di dalam Tafsir Jalalain :
(Dan
katakanlah) kepada mereka atau kepada manusia secara umum ("Bekerjalah
kalian) sesuka hati kalian (maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaan kalian itu dan kalian akan dikembalikan) melalui
dibangkitkan dari kubur (kepada Yang Mengetahui alam gaib dan alam nyata) yakni
Allah (lalu diberikan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.")
lalu Dia akan membalasnya kepada kalian.
Maka Saudaraku, Apapun yang anda kerjakan saat ini
lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Karena
tak ada yang disia-siakan oleh Allah SWT.
Jangan pedulikan bagaimanapun respon orang-orang atas pekerjaan anda
selama itu adalah kebaikan dan selama anda berada di jalan Allah.
Terimalah masukan jika memang untuk perbaikan,
jangan biarkan komentar orang-orang melemahkan anda dalam berbuat kebaikan.
Salam Perubahan Islam! Allahu Akbar!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar