Jumat, 29 April 2016

Membuka Lembaran Baru


Memang tidaklah mudah untuk bisa menata ulang sebuah bangun yang sudah hancur berantakan.  Akan tetapi perkara yang susah adalah bukan perkara yang serta merta musnah dan tidak mungkin.  Ada banyak tantangan yang mungkin siap menghadang langkah kita. Ada kemalasan yang begitu kuat menghantui gerak kita.  Sehingga bagi sebagian orang menyusun ulang itu sesuatu yang terlalu berat untuk dilakukan. 
Lebih mudah meneruskan memang,, karena tak butuh energy besar untuk melakukannya.  Tapi meneruskan sesuatu yang salah adalah musibah.  Gak enak banget jika musibah sudah jadi hadiah.  Tidak semua orang kuat menghadapi kisah yang dihiasi musibah. Walau hakikatnya musibah itu adalah pemusnah sampah maksiat yang telah lumrah. Bagaimanapun yang namanya musibah itu pahit.
Aku termasuk orang yang tidak terlalu kuat hidup susah.  Mungkin hampir semua manusia juga tidak betah dalam kesusahan, karena sunatullahnya manusia pasti mencari kenikmatan hidup.  Namun tidak semua jalan itu menuju arah yang sejalan dengan keinginan manusia.  Nikmat di awal tapi susah belakangan, ada juga susah di awal nikmat sesudahnya.
Nah tentu saja yang kita cari adalah nikmat berkepanjangan bukan???
Kalo bisa memilih tak ada episode susah dalam hidup kita.  Tapi sudah menjadi sunnatullah juga bahwa penghantar kenikmatan itu adalah kepayahan dan kesusahan.  Bahkan tak akan bisa kita temukan kenikmatan itu dalam kemudahan.  Bukankah Allah sudah sampaikan itu lewat kitabNya?
Namun tenang kawan, bukankah pula sesudah kesusahan itu pasti ada kemudahan?? Bahkan kemudahan yang Allah sediakan jauh lebih banyak daripada kesusahan yang harus kita jalani dulu.
Fainna ma’al usri yusran, Inna ma’al ‘usri yusran.
Yakini, Nikmati

Hidup itu indah kawan jika kau beriman.

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...