Minggu, 28 Mei 2017

Bongkar Habis Kesesatan Gereja

Herawaty Effendy

KISAH NYATA , ENAK DIBACA KARENA MEMBONGKAR KEDOK....

By. Paulus F.Tengker dari Manado.

Saya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi keluarga
penganut Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal. Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa untuk menjadi penerus tradisi keluarga, menjadi Gembala Tuhan.

Itulah sebabnya setamat SMA saya melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di kawasan Jl. Arjuno -
Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena lebih dekat ke Manado,

Selama kuliah saya juga bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia &
Gereja Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang
masuk Kristen,
Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang dari desa, atau orang yang awam, beberapa diantaranya bahkan sepertinya
sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka.

Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: "Hamba Tuhan yang kembali,
mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen" dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela,

saya ahli mengutip Al-Qur'an & Hadist, saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan
untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu & foto-foto
palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya benar-benar bekas
tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan!. Bahkan saya juga mengajari
mereka membaca Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang
Islam yang sedang kami injili & berusaha membantah kami. Beberapa
kisah kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan
hasil karangan saya. Memang betul orang Islam yang murtad itu ada,
tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya,

jika disebut mantan Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas pecandu Narkoba, wanita nakal & para preman tak
beragama, orang desa yang berKTP Islam tapi berbudaya animisme didesa-desa pesisir selatan Jawa (misalnya Sukabumi & Blitar). Bahkan saya
sering berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur hidupnya hampir tak pernah shalat & mengetahui ajaran Islam, yang paling dasar.tapi kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara
yang gemilang kepada para jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu ini menjadi hebat & canggih.Tentu para domba di Gereja akan senang kalau mendengar
mantan Ulama masuk Kristen, walaupun yang bersangkutan sebenarnya
Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.

Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah & akhirnya saya dinobatkan sebagai
pendeta muda. Karena keahlian saya ini terhitung langka, maka tugas
ini tetap dipertahankan.

Saya juga rajin membeli tafsir Al-Qur'an, Hadist & buku-buku Islam untuk mencari kelemahan- kelemahannya, Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan dengan kerjaan saya.
SAYA MENEMUKAN BAHWA SIKAP SALING BERBEDA PENDAPAT NAMUN SALING MENGHARGAI SEBAGAI KELEMAHAN ISLAM
yang paling utama dalam pandangan
Kristen. Bahkan saya juga pernah berpura-pura belajar mengaji & mengaku sebagai Islam dengan mengundang seorang Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar ngaji hingga 1 tahun lebih & Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen.

Berkat pengajaran dia itu saya bahkan bisa mengaji & hal ini ternyata berguna sekali untuk saya sekarang ini, ketika x ini saya dengan sesungguhnya belajar agama islam

Para penginjil yang aktif disini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi memimpin
kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di
tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung diskotik & kafe. Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam
kesesatan hidup lalu setelah mereka tersesat & butuh pertolongan kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkulpun, kami sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering
ke diskotik atau kafe.

Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas
edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001, disana diceritakan dengan gamblang betapa penyebaran & mafia narkoba sudah menyebar sangat pesat di Jakarta & sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung & mafianya bekerja sama begitu rapi. Tapi ada yang kurang dari cerita itu & ini sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan &
sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia & Bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk menjaring
domba Kristus baru & menyesatkan generasi muda Islam.

Jujur saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhanpun banyak yang memakai narkoba untuk menunjang performance mereka itu benar adanya. Narkoba itu digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya
diri &, kami sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!. Kisah Kesaksian yang dituturkan 4 mantan gembala itu benar adanya, sayapun tahu
persis karena selaku anggota tidak tetap penginjilan malam hari, sayalah yang memasok kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di Surabaya. Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka.

Selain menyumbang uang untuk penginjilan,
mereka juga menjual Narkoba dengan harga khusus kepada Gereja untuk
memasok kebutuhan para Gembala yang membutuhkan & untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam. saya juga terkadang memakai ectassy/inneks, hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu
Gembala Tuhan dari luar kota. Kamipun biasa ketemu & ngobrol-ngobrol
dibeberapa pub malam terkenal yang pasti
dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe & Top Ten. Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti Gilbert Lumoindang, & Suradi Ben Abraham di pub-pub tersebut. Kami bahkan pernah melakukan pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salahsatu pub
terkenal itu sambl tripping!!, setelah itu kami "dating" dengan mereka, "mandi suci bersama" istilahnya. Kalau masalah skandal seks
antara jemaat & pendeta atau penyanyi Gereja & Gembalanya, saya tak
tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka diantaranya ditemani beberapa wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi.

secara khusus. Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba
baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan & para pekerja malam. Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya.

Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang penampilan mereka di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal kisah nyata hasil rekaan saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja!.

Khusus untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-
pura lumpuh, buta, bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah & jemaatpun akan histeris & percaya itu mukjizat. Kamipun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat & angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang ada jemaat yang diluar kendali & skenario betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?!, Biasanya para penginjil malamlah yang
bertugas untuk menahan orang- orang yang diluar skrenario acara, kami tidak pernah melibatkan pemuda Gereja karena mereka diluar gugus kendali komando kami. Memang pengakuan 4 orang mantan Gembala itu
terdengar spektakuler & sulit dipercaya, tetapi saya beritahukan kepada anda semua:
SEMUA PENGAKUAN MEREKA ITU JUJUR & BENAR ADANYA,
SEMUA PRAKTEK TERCELA ITU MEMANG DIJALANKAN TERUTAMA OLEH: GEREJA
BETHEL GEREJA BETHANY GEREJA NEHEMIA GEREJA SIDANG JEMAAT PANTEKOSTA
GEREJA ABDIEL Bagi umat Kristiani atau para Gembala & pelayanTuhanpun yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut & sulit mempercayai kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR TERJADI!. Selain 4 mantan gembala itu, sayalah juga saksi hidup lainnya.

MENGAPA SAYA MASUK ISLAM???
Ketertarikan saya kepada Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak pernah saya baca dengan sepenuh hati & sampai tuntas, saya hanya mencari point-point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam,
karena saya selalu menganggap yg diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam itu sebagai orang-orang yang hina, kotor, bodoh,
terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat & penuh dosa. Ajaran Islam dinyatakan sebagai ajaran sesat & umatnya kalau tidak kita
hinakan harus kita insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam benak saya sejak kecil hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran Islam & umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada kader-kader umat Kristiani
sejak kecil, materi ini mulai disampaikan di pengajaran sekolah minggu & jika kita berminat menjadi penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran ini akan semakin diperdalam kembali. Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu mimpi luar biasa
& beberapa kejadian keesokan harinya, yang akhirnya merubah jalan
hidup saya menuju kebenaran sejati.

Bermula dari suatu Kamis malam, malam Jum'at tanggal 11 Januari 2001, saya bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus disuatu Gereja yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan senyumNya yang agung!, saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat bagi saya!. Sayapun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung
kaki hingga ujung rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto & gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat
kemudian datang menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina
mirip orang Yahudi atau Israel, dia berkata: "Kalian ini siapa?"

Saya menjawab: "Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!"
Dia bertanya lagi : "Mana Tuhannya?" Tuhan Yesus menyela : "Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia & Dunia!, siapakah engkau wahai pria asing?" Pria Yahudi itu berkata : "Akulah Isa Al-Masih, & engkau bukanlah diriku!" Saya menyela : "Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu dihadapan Tuhanku!" Pria
Yahudi itu berkata : "Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!" Tuhan Yesus berkata : "Engkau akan kujadikan domba hina karena
telah menghina Tuhanmu!" Lalu Tuhan Yesus memejamkan mata & sungguh ajaib! dari tangannya keluar mukjizat sinar api & dia menyemburkannya kepada pria Yahudi itu, pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena
berani menghina Tuhan Yesus!. Keajaiban keduapun terjadi!, pria Yahudi yang mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih itu tak kurang apapun & dia lalu tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan
Yesus, lalu Tuhan Yesus menjerit kesakitan & wujudnya tiba-tiba berubah!, kedua telinganya memanjang..dari mulutnya keluar gigi
taring..& dari belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnyapun berubah mengerikan!...lalu salahsatu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu!...TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI INI
BERUBAH MENJADI IBLIS..!!!.

Sementara pria Yahudi itu lalu berdoa dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, Tuhan Yesus yang telah berubah wujud menjadi Iblis itu lalu lari terbirit-birit!...Kemudian ada kejadian ajaib lainnya terjadi, Gereja Megah tempat saya berdoa tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus. Saya yang kaget & tak percaya melihat kejadian ini lalu dengan terbata-bata saya bertanya pada pria Yahudi ini: "Siapakah engkau sebenarnya?" Pria itu menjawab : "Akulah Isa Al-Masih, hamba
Allah, Rasul-Nya yang ke 24, yang oleh engkau beserta umat-umat lainnya dinyatakan sebagai Tuhan Yesus". Saya berkata : "Bukankah
engkau telah mati dikayu salib & telah berkorban demi menebus dosa
umat manusia?" Nabi Isa Al-Masih menjawab: "Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah diperdaya oleh Iblis & para pengikutnya
yang telah berusaha mencelakakanku tadi & sekarang dia telah terlihat wujud aslinya"..

Saya berkata : "Maksud tuan, Iblis tadi itu..., jadi selama ini?.." Nabi Isa Al-Masih menukas : "Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran
Ilahi sejati?" Saya menjawab : "Jika itu ada saya bersedia.." Nabi Isa Al-Masih menjawab : "Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup miskin,
kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?" Saya menjawab : "..emmmmm" (tak bisa berkata-kata) Nabi Isa Al-Masih berkata : "Ketahuilah akulah Nabi Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau
ingin menemukan kebenaran sejati, engkau sebenarnya telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran & hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-
orang yang diilhami Iblis & para pengikutnya. Kalau engkau mau mencari kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat
esok hari dimana kamu ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!" Lalu
pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi Isa Al-Masih itu mengucap salamnya orang Islam..kemudian pergi...sayapun lalu terbangun....hari telah pagi...saya merenung mimpi apa itu tadi?, kesulitan apa yang
akan saya alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum'at tanggal 12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum'at pasti setan-setan itu gentayangan, mungkin saya mengalami itu
barangkali..

Kemudian saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya baca....betapa pikiran saya telah dibukakan..tapi saya belum yakin betul... Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat
Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di kawasan Jl. HR Muhammad - Jl. Mayjend Sungkono, Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di depan sebuah Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?!. Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul!, namanya mogok itu bisa terjadi kapan
saja pikir saya, belum hilang kaget saya, tiba- tiba ada seorang pria menghardik saya & meminta dengan kasar dompet & HP saya!, saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari ke arah...Mesjid & masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di situ..orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, rupanya waktu itu jam 11.30..mendekati jamnya shalat Jum'at, saya perhatikan sekitar
saya...orang-orang berpeci, bersarung hendak shalat Jum'at..saya ini ada di mesjid...mimpi saya...pesan orang Yahudi yang mengaku sebagai Nabi Isa Al-Masih dalam mimpi itu....saya bingung lalu saya tak sadarkan diri....

Ketika tersadar..saya berada disebuah ruangan
Mesjid rupanya..& ada seorang Bapak tua berpeci yang mengatakan saya tadi itu pingsan...saya lalu berdiri..tiba-tiba hati ini ingin menangis..menjerit.."Ya Tuhan!..Engkau telah menunjukkan jalan bagiku!"...Pak Tua itu kaget & bertanya: "ada apa nak?", lalu saya
ceritakan semua mimpi saya tadi malam & kejadian yang saya alami,
juga siapa saya & apa pekerjaan saya..serta perbuatan- perbuatan saya
dalam usaha memerangi & memperdaya agama Islam beserta umatnya.

Bapak Tua itu berkata: "Itu suatu petunjuk dariTuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli agama yang
baik....sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang" Sayapun lalu pulang..menelpon Gereja bahwa saya hari ini tidak enak badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 sore saya kembali lagi ke Mesjid itu, lalu saya melihat adapengajian, pak tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk
& berkata: "pak tolong yakinkan saya!..saya ingin mengetahui tentang agama Islam sebenarnya!".

Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian kami berdiskusi panjang
lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan pulang & menyatakan pada
pak tua bahwa diskusi ini belum selesai & akan kami sambung esok
pagi. Proses diskusi ini memakan waktu seminggu lamanya, setiap pagi
sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke Mesjid tersebut & kami berdiskusi Islam - Kristen.

Akhirnya setelah yakin dengan seyakin yakinnya, setelah mendapat penjelasan
panjang lebar dari pak tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah & Alkitabiah menurut saya, ternyata dinyatakan
tidak berargumen & berdasar oleh pak tua & beberapa jemaatnya yang ikut hadir dalam diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa pak tua ternyata fasih & hapal beberapa bagian dari Alkitab, mengetahui sejarah Gereja & penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki yang menurut
beliau pernah diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu, yang ketika saya baca, saya terkejut karena pemaparan dibuku-
buku para missionaris 30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di Gereja sekarang yang pernah saya pelajari.
Saya jadi ragu & bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani ini bisa berubah setelah 30 tahun?, terlebih setelah pak tua menunjukkan & memperbandingkan versi Alkitab cetakan
tahun 1960-an dengan versi Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana diterbitkan oleh lembaga yang sama, kok bisa
memiliki perbedaan & revisi di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan revisi?,

yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau tata bahasa saja, akan tetapi juga merubah makna & arti ayat Alkitab itu sendiri?. Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, Kristen memiliki banyak kelemahan & merupakan suatu kesalahan sejarah, Islamlah agama penutup & penggenap
itu. Yang menggembirakan saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai & menghormati Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan agama-agama terdahulu & kitab-kitab
sucinya. Persamaan kisah & sejarah agama dalam Alkitab & Al-Qur'an,
yang lalu disempurnakan oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an, dimana semua ajaran Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana menyimpangnya dan direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara benar dalam Islam. Penjelasan Pak Tua & jemaatnya ini tentu tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba
mengajak berdiskusi teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan Gembala lain sungguh sangat menyakitkan & ketus sekali, bahkan ada yang bilang saya ini kena guna-guna dari
bekas Guru Ngaji saya berikut pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi dalam buku-buku Islam yang
saya miliki.

Beberapa rekan dari Gereja Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh Jahat Islam di rumah saya
& akan mengurapi serta mensucikan buku-buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang..!..Sikap rekan- rekan Gembala ini
terasa kontras & tidak sepadan dengan sikap Pak Tua & jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya merasa bersalah karena telah ikut
dibesarkan & dibina oleh lingkungan agama yang sesat..saya harus segera mengambil keputus-an..setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya... Akhirnya sudah mantap &
sudah bulat tekad saya, saya akan masuk Islam...

Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, saya berikrar DUA KALIMAT SYAHADAT: "ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH"
Saya telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika mengabarkan kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam,
mereka murka sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam & menyatakan bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi & menyatakan mencabut hak waris dalam marga saya & saya tidak diperkenan-kan menyandang nama keluarga Tengker lagi. Bahkan dalam
surat itu papa menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa saya kepada Tuhan Yesus.. Naudzubillah.!!!..Ya Allah..!!!
maafkan keluarga saya ini.mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat Ketuhananmu yang sesungguhnya...
Pengakuan jujur seorang mualaf " Paulus F. Tengker

Copas dari Prof. M.Zahari..
Jangan lupa like fanspage Voice of Netizen Indonesia

Sabtu, 27 Mei 2017

Agar Tilawahmu Menjadi Nikmat



🌿 *KIAT-KIAT MEMBACA AL-QUR'AN AL-KARIM AGAR LEBIH KHUSYUK* ☘

Dr. Muhammad Abdullah al-Muhaisini وفقه الله وحفظه

هذه وصايا أثناء قراءة القران أود البوح بها لك يامحب ..

Berikut beberapa kiat saat membaca Al-Qur'an yang ingin saya ketengahkan untuk Anda wahai sobat :

١- لاتعطي القرآن فضلة وقتك بل خصص له وقت محدد لاينازعك عليه أحد .

1. Jangan pernah Anda berikan Al-Qur'an waktu senggang (untuk membacanya), akan tetapi *khususkan waktu* baginya, dimana diwaktu tersebut tidak ada seorang pun yang akan mengganggu Anda.

٢- قبل القراءة جدد وضؤك ، واستقبل القبلة ، وابدأ بالاستعاذة ثم البسملة ، واستحضر فضل قراءة القرآن .

2. Sebelum membaca, perbaharuilah *wudhu* Anda, hadapkan (badan) ke *kiblat*, mulai dengan *ta'awudz*, kemudian *basmallah*, hadirkan (dalam hati) akan keutamaan membaca Al-Qur'an.

٣- ليكن صوتك وسطاً لامرتفعاً فتتعب وتزعج ولامنخفظاً فتمل وتنعس ، ولتكن سرعتك وسطاً لاسريعة فتهذ ولابطيئةً فتسئم

3. Bacalah dengan *suara sedang*, tidak terlalu tinggi yang akan membuatmu capek dan bosan. Tidak pula terlalu lirih yang akan membuatmu malas dan mengantuk. Bacalah dengan *kecepatan sedang* tidak terlalu cepat hingga terpelecok, atau terlalu lambat hingga menjadi jemu.

٤- للقرآن هيبة ووقار ، ومن عظم القرآن في قلبه عظم الله مكانته بين الناس ، فلا تقطع قراءتك بالكلام مع فلان وفلان

4. Al-Qur'an memiliki wibawa dan martabat, barangsiapa mengagungkan Al-Qur'an dalam hatinya, maka ALLAH akan meninggikan kedudukannya diantara manusia. Maka *janganlah Anda potong bacaan Al-Qur'an* hanya untuk berbicara dengan fulan atau fulan.

٥- كان السلف إذا شرع أحدهم في قراءة سورةٍ لايقطعها حتى يتم السورة ، وهذا من الأدب مع كلام الله ، والبعض يقطع الآيات !

5. Adalah para salaf, jika seorang diantara mereka memulai untuk membaca suatu surat, maka ia tidak akan pernah memotongnya hingga selesai surat tersebut. Ini merupakan adab terhadap firman ALLAH. Sedang sebagian kita (ringan saja) memotong ayat (hanya untuk berbicara dengan orang).

٦- إذا بدأت قراءتك فلا تلتفت لأحد وإذا أراد أحدهم الحديث معك فأشر بيدك له معتذراً ، وهذا من تعظيمك لكتاب الله .

6. Jika Anda telah memulai bacaan Al-Qur'an, maka *jangan sekali-kali menoleh kepada seorang pun*, dan jika ada orang lain yang ingin berbicara dengan Anda, maka isyaratkanlah dengan tangan kepadanya sebagai permohonan maaf. Hal ini merupakan bentuk pengagungan Anda terhadap Kitabullah.

٧- إن كنت ولابد قاطعاً تلاوتك لحديثك لأحدهم ، فلاتجبه فور حديثه بل لينتظرك حتى تقف على رأس الآية في موقف مناسب .

7. Jika Anda memang harus memotong tilawah Al-Qur'an untuk menjawab pembicaraan orang lain, maka jangan Anda jawab seketika ia selesai berbicara, namun *tunggulah hingga Anda merampungkan bacaan* pada awal ayat, atau berhenti di tempat yang sesuai.

٨- يجب عليك تحريك لسانك أثناء القراءة ، أما قراءة العين فهي لاتجزئ ولاتعبر قارئاً هكذا أفتى العلامة بن باز رحمه الله

8. Wajib bagi Anda *menggerakan lisan* saat membaca Al-Qur'an, adapun hanya sebatas membaca dengan mata, maka hal tersebut tidaklah cukup, dan tidak dianggap sebagai tilawah, demikianlah al-Allamah Ibnu Baz rahimahullah memfatwakan.

٩- من عدم احترامك لكلام ربك أن تقرأ آيات يسيرة ثم تتابع تويتر وتليجرام و..و..و ثم تعود ، ثم تتصفح وهكذا !

9. Termasuk (dikatakan) tidak hormat dengan firman ALLAH, manakala Anda baru membaca beberapa ayat kemudian *menyelanya* dengan twiter, telegram, dan semisalnya... kemudian kembali membaca, setelahnya Anda kembali membuka (medsos) dan begitu seterusnya..

١٠- أنصحك أن تذهب لمسجد بعيد لامعارف لك به وأن تذهب الأخت لغرفة منعزلة ، لتخلوا بكتاب ربك فتذوق حلاوته وتتدبر آياته

11. Saya sarankan kepada Anda untuk *pergi ke Masjid* yang lumayan jauh, yang tiada seorang pun mengenal Anda, dan bagi saudariku untuk *menyendiri* di sebuah kamar, agar Anda sekalian dapat berkhalwat dengan Kitabullah, hingga Anda mampu merasakan manisnya Al-Qur'an dan merenungi ayat-ayatnya.

١١-مهمة:
شر جليس لك في قراءتك هاتفك !

فأنصحك أن تتركه في المنزل أو السيارة وتذهب للقراءة وحدك حتى لايدخل منه الشيطان

11. PENTING!.
*Sejelek-jelek teman dudukmu saat membaca Al-Qur'an adalah Handphone* !

Maka saya nasihatkan kepada Anda agar meninggalkannya di rumah ataupun di mobil, *menyendirilah dalam membaca Al-Qur'an*, hingga setan tidak akan menyibukkanmu dengan HP.

١٢- أثناء قراءتك ستمر عليك آيات رحمة ووعيد قف عند بعضها وارفع يديك واسأل الله من فضله فلها أثر على القلب كبير

12. Selama Anda membaca, maka Anda akan melewati ayat-ayat rahmat dan ayat-ayat ancaman, berhentilah pada sebahagiannya, kemudian angkatlah kedua tanganmu, mintalah kepada ALLAH dari karunia-NYA, yang demikian itu memiliki pengaruh yang LUAR BIASA bagi hati.

١٣- إن كنت بطيئ القراءة أو لاتحسنها فأعلم أن أجرك مضاعف فلك الأجر مرتين .. وأوصيك بتحميل القرآن صوتياً بهاتفك وتابعه

13. Jika Anda termasuk lambat dalam membaca Al-Qur'an, atau tidak terlalu piawai, maka ketahuilah bahwa pahala Anda akan dilipatkan. Bagi Anda pahala dua kali lipat.

Dan saya sarankan agar Anda *mendownload audio bacaan Al-Qur'an* di HP, untuk Anda simak.

١٤- ختم قراءتك على أواخر السور أكمل وأفضل من ختمها على أواخر الأجزاء.
-ابن عمر إذا شرع في سورة لايقف حتى يختمها

14. Menutup tilawah Anda pada akhir surat itu lebih baik dan lebih sempurna, daripada menutupnya pada setiap akhir juz.

Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma jika telah memulai bacaan suatu surat, maka ia tidak akan berhenti hingga ia merampungkan (surat tadi).

١٥-لايشغلنك قطع الأجزاء عن التدبر ومما يساعدك عليه تكرار الآية مرتين وثلاث وعشر حتى يلين لها قلبك ، تقبل الله منا ومنك.

15. Jangan Anda terlalu fokus menyelesaikan juz-juz (bacaan) hingga melalaikan tadabbur. Dan diantara metode yang dapat membantumu dalam *mentadaburi (Al-Qur'an)* yakni dengan mengulang-ulang ayat sebanyak dua, tiga atau puluhan kali, hingga dengannya hatimu menjadi lembut.

Mudah-mudahan ALLAH menerima amalan saya dan amalan Anda.

ماسبق خمسة عشر وصية ، كتبتها لك ، عسى الله أن ينفعني وإياك بكتابه، وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم ....

Demikianlah lima belas petuah yang bisa saya tuliskan untuk Anda, mudah-mudahan dengan tulisan ini ALLAH memberikan kemanfaatan pada diri saya dan Anda. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabat beliau.

Dialih bahasakan oleh :
Abu Ukasyah S.B. Arisandi dari
https://forum.hawahome.com/t491886.html

Silahkan dishare...

🏆 *Adab*🎯


Suatu ketika Imam Yahya bin al-Qaththan, setelah melaksanakan shalat ashar, bersandar di bawah menara masjid beliau. Di sekitar beliau ada Ali bin al-Madini, asy-Syadzakuni, Amru bin Ali, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Main serta ulama lainnya yang ingin berguru kepada beliau. Mereka berdiri hingga menjelang shalat magrib.

Saat itu Imam Yahya bin al-Qaththan tidak meminta mereka untuk duduk. Karena itu mereka pun enggan untuk duduk dalam rangka menghormati guru (Al-Jami’ al-Akhlaq ar-Rawi wa Adab as-Sami’, hlm. 78).

Demikianlah cara ulama terdahulu menghormati guru mereka. Mereka tetap memilih berdiri meski dalam waktu yang cukup lama, sebelum sang guru mempersilakan mereka duduk.

Di lain waktu, Imam al-Fara’—seorang ulama Kufah yang paling pandai dalam ilmu nahwu dan sastra—diminta oleh Khalifah Makmun untuk mengajarkan ilmu nahwu untuk kedua putranya. Ketika beliau selesai mengajar dan beranjak untuk pergi, kedua anak Khalifah itu berebut untuk membawakan sandal Imam al-Fara’ sebagai bentuk penghormatan mereka kepada sang guru. Mengetahui hal itu, Imam al-Fara’ akhirnya meminta kepada kedua anak itu masing-masing membawa satu sandal hingga keduanya sama-sama menyerahkan sandal kepada beliau (Wafayat al-A’yan, 2/228).

Tidak hanya murid terhadap guru, adab juga acapkali ditunjukkan oleh ulama kepada ulama lainnya. Imam Syafii rahimahullah—seorang ulama besar sekaligus imam mujtahid—pernah suatu saat melaksanakan shalat subuh di dekat makam Imam Abu Hanifah. Saat itu ia memilih tidak melaksanakan qunut subuh dalam rangka menjaga adab terhadap Imam Abu Hanifah yang berpendapat bahwa qunut subuh tidak disyariatkan (Ad-Dahlawi, Al-Inshaf fi Bayan Asbab al-Ikhtilaf, hlm. 110).

Demikianlah, betapa para ulama besar di zaman terdahulu amat hormat kepada ulama lainnya, meski berbeda pendapat. Bahkan terhadap ulama yang sudah wafat pun adab itu tetap dijaga.

Adab yang sama ditunjukkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Selama ini beliau berpendapat mengenai keharusan membaca basmalah (saat membaca surat al-Fatihah) secara sirr (pelan dan hanya diri sendiri yang mendengar) dalam salat. Namun, di wilayah tertentu beliau berpendapat, “Dibaca jahr (dengan suara jelas yang bisa didengar oleh orang lain) basmalah jika berada di Madinah.”

Ibnu Taimiyah menyimpulkan bahwa Imam Ahmad kadang-kadang meninggalkan beberapa perkara sunnah demi alasan persatuan dan menghindari perpecahan. Alasannya, menyatukan hati umat lebih agung dalam agama dibandingkan dengan beberapa perkara sunnah (Risalah al-Ulfah bayna al-Muslimin, hlm. 47 dan48)

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Qadhi Abu Utsman al-Baghdadi, meskipun termasuk ulama besar dan hakim mazhab al-Maliki, sering mengunjungi Imam ath-Thahawi yang bermazhab Hanafi untuk menyimak karya-karya beliau (Al-Maqalat al-Kautsari, hlm. 348).

Adab juga ditunjukkan oleh para ulama terhadap ilmu. Suatu saat, Imam al-Hulwani—ulama pengikut mazhab Hanafi yang menjadi imam besar di Bukhara—pernah menyampai-kan, “Sesungguhnya aku memperoleh ilmu ini dengan memuliakannya dan aku tidak mengam-bil catatan ilmu kecuali dalam keadaan suci.”

Hal ini diikuti oleh murid beliau yang juga seorang ulama besar, yakni Imam Syamsuddin as-Sirakhsi. Suatu saat beliau mengulang wudhu pada malam hari hingga 17 kali karena sakit perut. Hal itu beliau lakukan agar bisa menelaah ilmu dalam keadaan suci(Mukhatsar al-Fawaid al-Makkiyah, hlm. 30).

Adab dan penghargaan para ulama terhadap ilmu juga ditunjukkan oleh Al-Hafizh Muhammad bin Abdissalam al-Bilkandi, salah seorang guru Imam al-Bukhari. Suatu saat beliau menghadiri majelis imla‘ hadis. Saat Syaikh di majelis tersebut mendiktekan hadis, tiba-tiba pena al-Bikandi patah. Khawatir kehilangan kesempatan untuk mencatat, beliau akhirnya mencari cara agar segera memperoleh pena. Tak lama kemudian beliau berteriak, “Saya mau beli pena dengan harga satu dinar!” Seketika, banyak pena disodorkan kepada beliau (Umdah al-Qari, 1/165).

Kini, satu dinar emas, kalau dikurskan ke rupiah kurang lebih senilai Rp 2,25 juta. Demikianlah Imam al-Bikandi. Ia rela kehilangan uang sebesar itu hanya agar beliau tetap berkesempatan mencatat hadis. Itu ia lakukan tentu karena penghormatan dan penghargaannya yang luar biasa terhadap ilmu.

Adab juga ditunjukkan oleh penguasa terhadap ulama. Imam ar-Rafii suatu saat mengunjungi Sultan Khawarzmi Syah setelah tiba dari medan pertempuran. Ulama tarjihmazhab Syafii tersebut menyampaikan, “Saya telah mendengar bahwa Anda memerangi orang-orang kafir dengan tangan Anda sendiri. Saya ke sini untuk mencium tangan Anda itu.” Namun, Khawarizmi Syah menjawab, “Saya justru yang yang ingin mencium tangan Anda.” Akhirnya, Khawarizmi  mencium tangan Imam ar-Rafii (Thabaqat asy-Syafi’iyah al-Kubra, VIII/284).

Karena begitu berharganya akhlak dan adab para ulama, ada sebuah kisah menarik terkait seorang ulama besar bernama Ibn al-Mubarak. Saat itu ia bertetangga dengan seorang Yahudi. Si Yahudi berencana menjual rumahnya. Datanglah seseorang yang menawar rumahnya, “Engkau menjual dengan harga berapa?” Si Yahudi menjawab, “Dua ribu.” Si penanya berkata, “Harga rumahmu ini paling mahal seribu.” Si Yahudi menjawab, “Memang benar, tetapi yang seribu lagi untuk ‘harga’ tetanggaku, Ibnu Mubarak.” (Al-Makarim wa al-Mafakhir, hlm. 23)

Demikianlah, memiliki tetangga baik, berakhlak dan beradab seperti Ibnu Mubarak merupakan sebuah ‘harta’ yang amat mahal bagi si Yahudi. Karena itu, ia menilai tidak hanya rumahnya yang berharga, tetangganya yang baik juga memiliki harga tersendiri.

*****

Mengapa begitu mulia akhlak dan adab para ulama dan para salafush-shalih dulu? Kata-kata Imam Ibn Qasim, salah satu murid senior Imam Malik, barangkali bisa menjelaskan hal ini saat ia berkata, “Aku telah mengabdi kepada Imam Malik bin Anas selama 20 tahun. Selama itu 18 tahun aku mempelajari adab dari beliau, sedangkan sisanya 2 tahun untuk belajar ilmu.” (Tanbih al-Mughtarrin, hlm. 12).

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memiliki akhlak dan adab yang mulia terhadap orangtua, para guru, para musyrif, para pengurus, para senior kita; juga terhadap sesama para syabab pengemban dakwah yang sesungguhnya telah Allah SWT muliakan?

Wama tawfiqi illa bilLah wa ‘alayhi tawakaltu wa ilayhi unib. [Arief B. Iskandar]

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

*RAIHLAH KEBERKAHAN DENGAN MAKAN SAHUR*


✅ *Pertama: Makna Makan Sahur*

Makan sahur artinya,

كل طعامٍ أو شرابٍ يَتَغَذَّى به آخر الليل في السحر من أراد الصيام

“Setiap makanan dan minuman yang dimakan oleh orang yang hendak berpuasa di akhir malam, di waktu sahur.” [Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 247]

✅ *Kedua: Hukum Makan Sahur*

Ulama seluruhnya sepakat bahwa makan sahur hukumnya sunnah, sebagaimana yang dinukil oleh Ibnul Mundzir rahimahullah.[1] Karena itu, makan sahur tidak mempengaruhi sah atau tidaknya puasa, andaikan seseorang berpuasa tanpa makan sahur maka puasanya sah, bahkan tetap wajib baginya untuk berpuasa Ramadhan walau tidak sempat makan sahur. Dan tidak ada dosa baginya apabila tidak makan sahur dengan sengaja, namun ia tidak mendapatkan keutamaan dan keberkahan sahur yang melimpah.

✅ *Ketiga: Waktu Makan Sahur*

Waktu sahur adalah sepertiga malam yang terakhir sampai terbit fajar.[2] Disebut makan sahur karena dilakukan di waktu sahur, dan yang lebih afdhal dilakukan di akhir waktu sahur. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

بكِّروا بالإفطارِ، وأخِّروا السحورَ

“Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” [HR. Ibnu Adi dan Ad-Dailami dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu,Ash-Shahihah: 1773]

Tabi’in yang Mulia ‘Amr bin Maimun rahimahullah berkata,

كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَعْجَلَ النَّاسِ إِفْطَارًا وَأَبْطَأَهَمْ سُحُورًا

“Dahulu para sahabat Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam paling cepat berbuka dan paling lambat makan sahur.” [Diriwayatkan Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro: 8127]

✅ *Keempat: Akhir Waktu Sahur*

Akhir waktu sahur adalah mendekati waktu Shubuh seukuran membaca 50 ayat, dan itulah waktu terbaik untuk makan sahur. Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu’anhu, beliau berkata,

تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

“Kami makan sahur bersama Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, kemudian beliau bangkit untuk sholat Shubuh.” Aku (Anas bin Malik) berkata: Berapa jarak antara adzan dan sahur? Beliau (Zaid bin Tsabit) berkata: “Seukuran membaca 50 ayat.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً أَيْ مُتَوَسِّطَةً لَا طَوِيلَةً وَلَا قَصِيرَةً لَا سَرِيعَةً وَلَا بَطِيئَةً

“Seukuran 50 ayat adalah yang pertengahan, tidak panjang dan tidak pendek, tidak dibaca cepat dan tidak pula lambat.” [Fathul Baari, 4/138]

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,

خمسون آية: من عشر دقائق إلى ربع الساعة إذا قرأ الإنسان قراءة مرتلة أو دون ذلك وهذا يدل على أن الرسول صلى الله عليه وسلم يؤخر السحور تأخيرا بالغا وعلى أنه يقدم صلاة الفجر ولا يتأخر

“Seukuran membaca 50 ayat adalah sekitar 10 sampai 15 menit, apabila seseorang membaca dengan perlahan-lahan atau sedikit lambat. Dan ini menunjukkan bahwa Rasul shallallahu’alaihi wa sallam benar-benar mengakhirkan waktu makan sahur dan bahwa beliau bersegera untuk sholat Shubuh dan tidak terlambat.” [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 5/285]

Hadits yang mulia ini juga menunjukkan bahwa selesainya makan sahur sebelum terbit fajar. Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata,

فِيهِ دَلَالَةٌ عَلَى أَنَّ الْفَرَاغَ مِنَ السُّحُورِ كَانَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ

“Dalam hadits ini ada petunjuk bahwa selesai makan sahur sebelum terbit fajar.” [Fathul Baari, 4/138-139]

Bahkan adzan yang dimaksud dalam hadits yang mulia ini adalah iqomah, sebagaimana ditegaskan dalam lafaz yang lain, dari Anas bin Malik, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,

تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ: كَمْ كَانَ قَدْرُ مَا بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: خَمْسِينَ آيَةً

“Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, kemudian kami bangkit menuju sholat. Aku (Anas) berkata: Berapa ukuran antara selesainya makan sahur dan sholat? Beliau (Zaid) berkata: Seukuran membaca 50 ayat.” [HR. Muslim]

Dan kata adzan sering kali digunakan untuk makna iqomah, diantaranya dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ، قَالَهَا ثَلَاثًا، قَالَ فِي الثَّالِثَةِ: ِمَنْ شَاءَ

“Diantara setiap dua adzan ada sholat. Beliau mengatakannya tiga kali, dan beliau berkata pada yang ketiga: Bagi siapa yang mau melakukannya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mughoffal radhiyallahu’anhu]

✅ *Kelima: Permasalahan Waktu Imsak*

Kapan mulai imsak (menahan diri, tidak boleh lagi makan dan minum serta melakukan seluruh pembatal puasa)? Hadits yang mulia di atas menunjukkan bahwa waktu selesainya makan sahur Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan sholat Shubuh adalah seukuran membaca 50 ayat, akan tetapi itu tidak bermakna puasa telah dimulai dan tidak boleh makan dan minum lagi, karena mulainya puasa adalah setelah terbitnya fajar (masuk waktu Shubuh), sebagaimana firman Allah ta’ala,

وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” [Al-Baqoroh: 187]

Fajar yang dimaksud adalah fajar yang kedua atau fajar shodiq, yaitu garis putih atau cahaya putih yang membentang secara horizontal di ufuk Timur, membentang dari Utara ke Selatan.[3] Apabila fajar tersebut telah muncul, maka masuklah waktu Shubuh dan itulah awal waktu puasa, tidak boleh lagi makan dan minum atau melakukan salah satu pembatal puasa.

Sedang fajar yang pertama atau fajar kadzib adalah garis putih atau cahaya putih yang memanjang secara vertikal,[4] tidak membentang.[5]

Adapun penetapan waktu imsak sebelum terbit fajar maka termasuk mengada-ada dalam agama, tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.[6]

✅ *Keenam: Anjuran Makan Sahur Bersama*

Dalam hadits yang mulia di atas juga terdapat anjuran makan sahur bersama-sama sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu’anhu. Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

وَفِيهِ الِاجْتِمَاعُ عَلَى السُّحُورِ

“Dalam hadits ini ada anjuran bersama-sama makan sahur.” [Fathul Baari, 4/138]

✅ *Ketujuh: Adakah Menu Makan Sahur yang Dianjurkan?*

Tidak ada jenis makanan yang diharuskan untuk makan sahur, namun dianjurkan makan kurma, dan dibolehkan memakan apa saja yang halal walau hanya seteguk air. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ

“Sebaik-baik makanan sahur seorang mukmin adalah kurma.” [HR. Abu Daud dan Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallaahu’ahu, Ash-Shahihah: 562]

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

تَسَحَّرُوا وَلَوْ بِجَرْعَةٍ مِنْ مَاء

“Makan sahurlah kalian walau hanya dengan seteguk air.” [HR. Ibnu Hibban dari Ibnu ‘Amr radhiyallaahu’anhuma, Shahihut Targhib: 1071]

✅ *Kedelapan: Apa Saja Keberkahan Makan Sahur?*

Keberkahan maknanya adalah kebaikan yang melimpah dan terus-menerus ada, dan sungguh keberkahan makan sahur sangat banyak. Rasulullah shallallahu’laihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَة

“Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam makan sahur itu ada keberkahan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu]

Diantara keberkahan makan sahur:[7]

1) Ibadah kepada Allah ta’ala.

2) Menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

3) Lebih menguatkan orang yang berpuasa untuk dapat berpuasa sampai terbenam matahari dan tetap melakukan ibadah-ibadah yang lain.

4) Memudahkan sholat shubuh berjama’ah, karena itulah disunnahkan makan sahur mendekati waktu Shubuh.

5) Menyelisihi puasa Yahudi dan Nasrani. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

“Pembeda antara puasa kita dan puasa ahlul kitab adalah makan sahur.” [HR. Muslim dari ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallaahu’anhuma]

6) Memanfaatkan waktu terbaik untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah di waktu sahur, karena sepertiga malam yang terakhir adalah waktu terbaik untuk berdoa,[8] dan makan sahur itu sendiri adalah doa ibadah, karena doa terbagi dua: Doa ibadah dan doa permohonan.[9]

Maka merugilah orang yang menghabiskan waktu sahur untuk bermain-main atau menonton acara-acara hiburan yang pada umumnya mengandung maksiat kepada Allah jalla wa ‘ala.

7) Mendapatkan sholawat Allah ta’ala dan malaikat, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Sahur adalah makan yang penuh berkah, maka janganlah kalian tinggalkan walau seorang dari kalian hanya meminum seteguk air, karena sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla dan para malaikat-Nya bersholawat untuk orang-orang yang makan sahur.” [HR. Ahmad dan Ibnu Hibban dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 3683]

Sholawat Allah ta’ala atas mereka maknanya mencakup pemaafan-Nya, rahmat-Nya dan ampunan-Nya dicurahkan untuk mereka. Adapun sholawat malaikat atas mereka adalah mendoakan dan memohonkan ampun kepada Allah ta’ala untuk mereka.

8) Mendapatkan pahala ibadah makan sahur karena meneladani Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.[10]

9) Menambah semangat dan menghilangkan kemalasan yang disebabkan oleh rasa lapar.[11]

10) Menjadi sebab bersedekah kepada orang yang membutuhkan makan sahur dan atau makan bersamanya.[12]

✅ *Kesembilan: [Faidah Penting] Amalan Batin Saat Makan Sahur*

Hendaklah orang yang makan sahur memilik amalan batin, tidak sekedar makan biasa. Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata,

إنه ينبغي للإنسان حين تسحره أن يستحضر أنه يتسحر امتثالا لأمر الله ورسوله ويتسحر مخالفة لأهل الكتاب وكرها لما كانوا عليه ويتسحر رجاء البركة في هذا السحور ويتسحر استعانة به على طاعة الله حتى يكون هذا السحور الذي يأكله خيرا وبركة وطاعة والله الموفق

“Sungguh sepatutnya bagi seseorang, ketika makan sahur hendaklah menghadirkan dalam hatinya bahwa ia melakukannya dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan demi menyelisihi ahlul kitab (yahudi dan nasrani) serta membenci perbuatan mereka yang tidak mau makan sahur. Dan hendaklah ia makan sahur dalam rangka mengharap keberkahan dari Allah dan menguatkannya untuk taat kepada Allah, sehingga dengan niat-niat tersebut, makan sahurnya bernilai kebaikan, keberkahan dan ketaatan kepada Allah. Wallaahul Muwaafiq.” [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 5/285]

✅ *Kesepuluh: Apabila Mendengar Adzan Shubuh Saat Makan Sahur*

Apa yang harus dilakukan oleh orang yang sedang makan sahur dan mendengar adzan Shubuh? Apabila ia yakin bahwa waktu sholat Shubuh telah masuk, yaitu mu’adzin tidak salah waktu maka wajib baginya untuk segera menghentikan makan sahurnya saat itu juga. Namun apabila ia masih ragu maka boleh baginya meneruskan makannya sampai ia yakin bahwa waktu Shubuh telah masuk, karena pada asalnya adalah tetapnya malam.[13]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


🌴 *Catatan Kaki:*

[1] Lihat Fathul Baari, 4/139.

[2] Lihat Lisaanul Arab, 4/350, sebagaimana dalam Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 247.

[3] Dalam istilah Astronomi disebut: “Zodiacal light”.

[4] Dalam istilah Astronomi disebut: “Twilight”.

[5] Lihat Ash-Shiyaamu fil Islam, hal. 248-252.

[6] Lihat Fathul Baari, 4/199.

[7] Lihat Syarhu Riyadhis Shaalihin, 5/284-285.

[8] Lihat Fathul Baari. 4/140.

[9] Sebagaimana telah kami terangkan secara ringkas dalam buku Tauhid, Pilar Utama Membangun Negeri.

[10] Lihat Fathul Baari, 4/140.

[11] Lihat Fathul Baari, 4/140.

[12] Lihat Fathul Baari, 4/140.

[13] Lihat Taudhihul Ahkam, 3/472 dan Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 10/284, no. 6468.

════ ❁✿❁

Puasa Ular Vs Puasa Ulat


*BERPUASALAH SEPERTI ULAT, JANGAN SEPERTI PUASANYA ULAR*

Secara sunnatullah yang berpuasa sesungguhnya tidak hanya diwajibkan kepada orang mukminsaja.
Beberapa jenis makhluk hidup melakukan juga berpuasa sebelum mendapatkan kualitas dan kelangsungan hidupnya.

Banyak contoh, misalnya puasanya induk ayam yang mengeram sehingga mengubah telur menjadi makhluk baru yang berbeda bentuk yang disebut anak ayam.
Di antara sekian banyak puasa hewan yang dapat kita ambil pelajaran agar puasa kita mencapai derajat taqwa, ialah puasanya ULAR dan puasanya ULAT.

*A. PUASA ULAR*

Agar ular mampu menjaga kelangsungan hidupnya, salah satu yang harus dilakukan adalah harus mengganti kulitnya secara berkala.
Tidak serta merta ular bisa menanggalkan kulit lama. Ia harus BERPUASA tanpa makan dalam kurun waktu tertentu. Setelah PUASANYA TUNAI, kulit luar terlepas dan muncullah kulit baru.

Ibroh dari puasanya ular:

1. WAJAH ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

2. NAMA ular sebelum dan sesudah puasa tetap sama yakni ULAR.

3. MAKANAN ular sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

4. CARA BERGERAK sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

5. TABIAT dan SIFAT sebelum dan sesudah puasa tetap SAMA.

*B. PUASA ULAT*

Ulat termasuk hewan paling rakus. Karena hampir sepanjang waktunya dihabiskan untuk makan. Tapi begitu sudah bosan makan, ia lakukan perubahan dengan cara berpuasa. Puasa yang benar-benar dipersiapkan untuk mengubah kualitas hidupnya. Karenanya ia asingkan diri, badannya dibungkus rapat dan tertutup dalam kokon (kepompong) sehingga tak mungkin lagi melampiaskan hawa nafsu makannya.

Setelah berminggu-minggu puasa, maka keluarlah dari kokon seekor makhluk baru yang sangat indah bernama KUPU-KUPU.

Ibroh dari puasanya ulat:

1. WAJAH ulat sesudah puasa berubah INDAH MEMPESONA

2. NAMA ulat sesudah puasa berubah menjadi KUPU-KUPU

3. MAKANAN ulat sesudah puasa berubah MENGISAP MADU

4. CARA BERGERAK ketika masih jadi ulat menjalar, setelah puasa berubah TERBANG di awang-awang.

5. TABIAT dan SIFAT berubah total. Ketika masih jadi ulat menjadi perusak alam pemakan daun. Begitu menjadi kupu-kupu menghidupkan dan membantu kelangsungan kehidupan tumbuhan dengan cara membantu PENYERBUKAN BUNGA.

*Kesimpulan :*

Puasa seharusnya mampu menghijrahkan diri kita agar semakin taqwa dan mampu menjadi  *khairunnas anfauhum linnas* (sebaik-baik manusia ialah yang dapat memberikan manfaat bagi manusia lainnya).

Selamat menunaikan puasa, semoga lulus menjadi Muttaqin
Aamiin🙏

Kamis, 04 Mei 2017

Amalan Biar Jago Jualan

AMALAN HARIAN SUPAYA JAGO JUALAN

Beberapa hari yang lalu Saya dapat WhatsApp dari salah seorang yang ternyata alumni Seminar Saya, beliau berkata, "Kang, kalau boleh tahu, amalan harian kang Dewa apa ya?"

Sejujurnya baru kali ini ada orang yang nanya seperti itu. Dan Saya pun bingung harus jawab apa -___-

Di waktu yang berbeda, partner bisnis Saya berkata kepada Saya, "Mas, sadar nggak sih, Allah tuh Maha Baik banget. Gimana enggak, hanya dalam 3 tahun, bisnis kita udah tumbuh sejauh ini. Alhamdulillah...."

Semenjak itu Saya langsung merenung dan bersyukur kepada Allah... "Ya Allah... Engkau Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Terimakasih atas nikmat yang telah Kau berikan kepada kami selama ini..."

Bagaimana tidak, perjalanan Saya sebagai seorang pembicara menghantarkan Saya bertemu dengan ratusan bahkan ribuan pengusaha di Indonesia. Tak sedikit dari mereka bisnis bermasalah dan bingung harus berbuat. Dan Saya benar-benar bisa merasakan apa yang mereka rasakan, karena Saya pun pernah berada di titik itu.

Dalam kondisi yang lain, Saya kerapkali mendapat cerita dari banyak kawan dekat Saya tentang rahasia dan amalan-amalan mereka agar sukses berbisnis.

Ada diantara yang mereka yang tidak pernah melewatkan sholat shubuh jamaah di mesjid. Ada yang tidak pernah absen sholat dhuha 8 rakaat. Ada yang selalu menyisihkan waktu dan rezekinya untuk berbagi nasi setiap harinya dengan dhuafa dan yatim piatu. Ada yang selalu sedekah gila-gilaan dengan nominal besar dan terang-terangan. Ada yang mengumrohkan dan menghajikan orang tuanya. Ada yang selalu sholat tepat waktu dan berjamaah. Dan lain-lain...

Nah, saat Saya mengingat kembali dan berusaha menjawab pertanyaan salah seorang sahabat tersebut, Saya kebingungan, "Apa ya amalannya?"

Disaat itulah Saya merasa "ditampar" sama Allah...

Entah karena Saya tidak peka dan tidak pandai dalam bersyukur dalam mengambil hikmah, atau bagaimana. Entahlah, Saya bingung....

Saya pun berusaha menjawab pertanyaan salah seorang sahabat tersebut dengan berkata, "Ya begitu mas. Lakukan aja yang Allah perintahkan...".

Spontan sahabat tersebut menjawab, "Ya apa itu teh, kang?"

Nah, lho... Saya juga bingung jawabnya apa.

Sambil berpikir dan merenung serta berusaha mengambil hikmah dari apa yang biasa Saya lakukan, Saya pun bertanya kepada partner bisnis Saya, "Mas, kalau ada yang nanya amalan kita apa. Jawabnya apa ya? Saya bingung...."

Sembari memikirkan jawaban dari pertanyaan Saya tersebut, beliau berkata, "Ya itu mungkin, mas... Dulu kan mas pas nggak punya apa-apa, selalu rajin sedekah. Bahkan kita seringkali keliling2 Bandung untuk berbagi nasi dengan para dhuafa dan memberikan bantuan tersebut dengan tangan kita sendiri. Sampai sekarang mas selalu komitmen untuk nolong orang. Berbagi inspirasi di facebook dengan posting edukasi harian. Kasih ebook GRATIS ke teman2 pengusaha di Indonesia. Buka konsultasi GRATIS. Nerima tawaran ngisi seminar walaupun sifatnya charity. Mengumrohkan dan menghajikan orang tua. Sholat dhuha rutin. Sholat jamaah. Dan lain2... Wallahu'alam... Allah yang lebih tahu"

Setelah mendengar jawaban dari partner Saya tersebut, Saya langsung pengen nangis.

Ya Allah... jika sekiranya semua yang Saya lakukan ini bisa bermanfaat untuk banyak orang, kuatkan Saya untuk senantiasa istiqomah dalam melakukannya ya rabb...

Saya pun mencoba untuk kembali merenung lebih dalam tentang apa saja nikmat dan kemudahan yang Allah kasih untuk kehidupan dan bisnis Saya...
Semakin Saya memikirkannya, semakin Saya tidak bisa mengitungnya, saking banyaknya...

Allah Maha Baik.. Allah Maha Pengasih dan Penyayang... Allah Maha Pemberi Rezeki...

Setelah Saya sadar akan itu semua, hal apa lagi yang membuat Saya untuk tidak bersyukur kepada-Nya?

"Nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang engkau dustakan?"

Semoga Allah senantiasa menjaga kita untuk berada di jalan-Nya...
Berbisnis karena-Nya...
Cari muka di hadapan-Nya...
Dan menjadikan semuanya sebagai bekal di akhirat kelak...

Karenanya, melalui status ini, Saya ingin katakan...

"Jika Anda ingin Jago Closing, maka Closingkan Allah dulu..."

Karena cari muka di hadapan Allah lebih penting daripada cari muka di hadapan prospek...

Share kalau setuju

Minggu, 30 April 2017

Ibroh bagi Para Istri

🌿 _Ibroh(Pelajaran)_

*..:::RENUNGAN UNTUK SANG ISTRI:::..*

Ditulis oleh Fitri Kurnia Handayani

Bismillah..

Semoga bisa diambil manfaatnya oleh saudari-saudari muslimahku..

(KISAH)

Sore itu,, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.

“Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya

“Mbak kerja di mana?”, entahlah keyakinan apa yang meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.

“Kenapa?” tanyaku lagi.

Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.

Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.

Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat.

“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya.

Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing . Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk di luar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya.

“Anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan umi ridho”, begitu katanya. Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua, dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja . Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.”

Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“Kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.

“anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia maremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membanguni saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan. Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya. Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku. Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Ya Allah….

Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku.

Pelajaran yang membuatku menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..

Subhanallah..

Semoga pekerjaan, harta tak pernah menghalangimu untuk Berbakti kepada Suamiku dan menjadi Istri yang soleha untuk suamiku..

Jumat, 28 April 2017

Kaidah Dalam Memilih

Ketika Harus Memilih : Antara Beberapa Maslahat Dan Dua Mudarat
------------------------------------------------

*KAIDAH-KAIDAH MEMILIH ANTARA BEBERAPA MASLAHAT DAN DUA MUDHARAT*

Oleh :
Ustadz Dr Erwandi Tarmidzi MA


Kehidupan penuh dengan pilihan antara yang baik dan buruk, antara maslahat dan mafsadat.
Dan sangat banyak sekali kaidah-kaidah syar'i yang membantu kita untuk menentukan pilihan.

Berikut ini kami ringkaskan kaidah-kaidah dalam memilih yang dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.

Makalah ini diringkas dari disertasi pada jurusan Ushul Fiqih Universitas Islam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh KSA.

KAIDAH-KAIDAH MEMILIH ANTARA BEBERAPA MASLAHAT

Kaidah Pertama :

أَفْضَلُ الْعِبَادَاتِ الْبَدَنِيَّةِ الصَّلاَةُ، ثُمَّ الْقِرَاءَةُ، ثُمَّ الذِّكْرُ

Ibadah badaniyah yang paling utama adalah shalat, kemudian membaca al-Qur’ân, kemudian dzikir
[Majmû Fatâwâ, 10/401].

Berlandaskan kaidah di atas, apabila seorang Muslim harus memilih untuk melakukan ibadah badaniyah, maka prioritasnya berdasarkan urutan ini.
Urutan ini berdasarkan ijma' para Ulama.

Kaidah Kedua :

مَا تَعَلَّقَ مِنَ الْوَاجِبَاتِ بِالْحَوَائِجِ الأَصْلِيَّةِ قُدِّمَ عَلَى غَيْرِهِ

Kewajiban yang berkaitan dengan kebutuhan pokok (seperti nafkah untuk diri, isteri dan anak-pent) lebih diutamakan daripada kewajiban lainnya.

Aplikasi Kaidah :

1. Nafkah untuk diri, anak yang fakir, beserta isteri lebih diutamakan daripada membayar utang.

2. Membayar utang lebih diutamakan dari pada kewajiban ibadah harta seperti haji dan zakat.

Kaidah Ketiga :

فَرْضُ الْعَيْنِ مُقَدَّمٌ عَلَى فَرْضِ الْكِفَايَةِ

Fardhu 'ain lebih didahulukan daripada fardhu kifayah

Aplikasi Kaidah :

1. Seseorang yang mengkhususkan waktunya untuk mengajar agama sehingga tersita waktunya untuk mencari nafkah, maka dibolehkan mengambil nafkahnya dari baitul mâl.
Karena mencari nafkah fardhu 'ain sedangkan mengajar ilmu Islam hukumnya fardhu kifâyah.

2. Nafkah untuk diri, keluarga dan orang tua lebih diutamakan daripada nafkah untuk berjihad.

Kaidah Keempat :

الوَاجِبُ مُقَدَّمٌ عَلَى الْمُسْتَحَبِّ

Ibadah wajib lebih didahulukan daripada ibadah sunat

Aplikasi kaidah :

1. Membayar utang lebih utama daripada bersedekah.
Karena membayar hutang hukumnya wajib sementara bersedekah itu hukumnya sunat.

2. Mempelajari ilmu aqidah, tata cara shalat lebih didahulukan daripada menghafal surat yang tidak wajib dihafal dalam al-Qur’ân.

Kaidah Kelima :

مَصْلَحَةُ تَأْلِيْفِ الْقُلُوْبِ أَوْلَى مِنْ فِعْلِ الْمُسْتَحَبَّاتِ

Maslahat menjaga hubungan baik sesama Muslim lebih diutamakan daripada melakukan amalan sunat.

Aplikasi Kaidah :

1. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Aisyah Radhiyallahu anhuma,

يَا عَائِشَةُ لَوْلَا أَنَّ قَوْمَكِ حَدِيثُ عَهْدٍ بِجَاهِلِيَّةٍ لَأَمَرْتُ بِالْبَيْتِ فَهُدِمَ فَأَدْخَلْتُ فِيهِ مَا أُخْرِجَ مِنْهُ وَأَلْزَقْتُهُ بِالْأَرْضِ وَجَعَلْتُ لَهُ بَابَيْنِ بَابًا شَرْقِيًّا وَبَابًا غَرْبِيًّا فَبَلَغْتُ بِهِ أَسَاسَ إِبْرَاهِيمَ

Wahai ‘Aisayh!
Kalaulah bukan karena kaummu baru saja meninggalkan kejahiliyahan (dan memeluk Islam), niscaya akan aku perintahkan agar Ka’bah ini dihancurkan lalu (aku akan bangun kembali) dengan memasukkan bagian Ka’bah yang belum mereka masukkan ke Ka’bah (saat pembangunan dulu, disebabkan kekuarangan dana-red) dan aku buatkan dua pintu bagi Ka’bah, satu pintu di sebelah timur dan satu lagi di sebelah barat.
Dengan demikian, saya telah membangunnya sesuai dengan pondasi yang dibuat oleh Nabi Ibrahim [HR. al-Bukhâri].

Itulah keinginan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun keinginan itu tidak Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan, bukan karena alas an tidak mampu financial, tapi demi menjaga dan memperbaiki hubungan sesama Muslim yang baru masuk Islam.
Dan harus lebih didahulukan daripada amalan sunat.

2. Perkataan Ibnu Mas'ûd Radhiyallahu anhu ketika dia shalat menjadi ma’mum dan mengikuti Utsmân Radhiyallahu anhu yang shalat di Mina tapi tidak diqashar, padahal nabi selalu shalat di Mina dengan cara qashar. Beliau Radhiyallahu anhu mengatakan :

الْخِلاَفُ شَرٌّ

Berbeda pendapat adalah suatu keburukan [HR. al-Bukhâri]

3. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, "Dianjurkan seorang imam untuk menjaharkan (mengeraskan-red) bacaan basmalah sebelum membaca al-Fâtihah untuk memperbaiki hubungan dengan jamaah yang sudah terbiasa menjaharkannya, sekalipun yang lebih sunah membacanya dengan sirr (dibaca dengan suara kecil-red)". [Majmû Fatâwâ, 24/195].

Kaidah Keenam :

مَا يَفُوْتُ وَقْتُهُ مُقَدَّمٌ عَلَى مَا لَا يَفُوْتُ وَقْتُهُ

Amalan yang waktunya akan berlalu harus lebih didahulukan daripada amalan yang waktunya tidak segera berlalu

Aplikasi kaidah :

Apabila seseorang mendengar suara Adzân dikumandangkan sementara dia sedang membaca al-Qur’ân atau sedang berdoa.
Dalam hal ini, ada dua ibadah atau lebih, salah satunya akan segera berlalu waktunya sementara ibadah yang lainnya tidak.
Dalam kondisi seperti ini, hendaklah dia berhenti dari membaca al-Qur’ân atau dzikir lalu menjawab adzân, karena adzân waktunya akan berlalu dengan berlalunya adzan berbeda dengan membaca al-quran dan berdoa.

KAIDAH-KAIDAH MEMILIH ANTARA DUA MUDHARAT

Kaidah Pertama :

الْفَسَادُ فِي الدِّيْنِ أَعْظَمُ مِنَ الْفَسَادِ فِي الدُّنْيَا

Mafsadat (kerusakan) dalam dien (agama) lebih besar (berbahaya) daripada mafsadat dalam dunia

Hal ini karena kerusakan dalam dien akan berdampak kepada rusaknya dunia, namun tidak sebaliknya. Maksudnya kerusakan pada dunia, tidak mengakibatkan kerusakan pada agama.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ ۖ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ ۖ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram.
Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allâh, kafir kepada Allâh, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allâh.
Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya"
[al-Baqarah/2:217].

Aplikasi kaidah :

Menghadapi ahli bid’ah yang merusak agama lebih penting daripada menghadapi para perampok yang merusak dunia.

Kaidah Kedua :

تُدْفَعُ الْمَفْسَدَةُ الْعَامَّةُ، بِإِيْقَاعِ الْمَفْسَدَةِ الْخَاصَّةِ

Mudharat yang menimpa orang banyak harus ditolak sekalipun dengan menimbulkan mudharat lain pada sekelompok orang.

Aplikasi Kaidah :

Dalam keadaan tertentu menjadi wajib hukumnya bagi pihak yang berwenang untuk menetapkan harga barang, sekalipun kebijakan tersebut membuat para pedagang mendapat mudharat dengan keuntungan yang lebih kecil.
Akan tetapi ini bertujuan untuk menolak mudharat yang lebih besar bagi khalayak ramai agar bahan pokok tidak dipermainkan harganya oleh para pedagang maka diambil kebijakan penetapan harga.

Inilah beberapa contoh kaidah yang bisa dijadikan landasan dan pedoman ketika harus memilih salah satu dari sekian banyak pilihan yang terkadang membingungkan.

Semoga sajian ini bermanfaat.


[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi Khusus 11/Tahun XVII/1435H/2014M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57773 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]



Shared from Almanhaj.or.id for android http://bit.ly/Almanhaj

Kamis, 27 April 2017

Sunnah-Sunnah Shalat

*SUNNAH-SUNNAH SHALAT*

Abu Syuja' berkata:

وسننها، قبل الدخول فيها شيئان: الأذان والإقامة. وبعد الدخول فيها شيئان: التشهد الأول والقنوت في الصبح وفي الوتر في النصف الثاني من شهر رمضان.

Cara membacanya:

Wa sunanuhaa, qablad dukhuuli fiihaa syay-aani: (1) al-aadzaan, (2) wal iqaamatu. Wa ba’dad dukhuuli fiihaa syay-aani: (1) at-tasyahhudul awwalu, (2) wal qunuutu fish shubhi wa fil witri fin nishfits tsaanii min syahri ramadhaana.

Artinya:

Sunnah-sunnah sebelum mengerjakan shalat ada dua, yaitu: (1) adzan, dan (2) iqamah. Sunnah-sunnah setelah masuk dalam shalat juga ada dua, yaitu: (1) tasyahhud awwal, dan (2) membaca qunut pada shalat shubuh maupun pada shalat witir pada pertengahan kedua bulan Ramadhan.

*Penjelasan Prof. Dr. Mushthafa Dib al-Bugha (dengan sedikit perubahan redaksi):*

1. Adzan dan iqamah disunnahkan untuk shalat-shalat fardhu. Dalil yang menunjukkan disyariatkannya adzan dan iqamah adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (602) dan Muslim (674), dari Malik ibn Al-Huwairits radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

إذا حضرت الصلاة فليؤذن لكم أحدكم وليؤمكم أكبركم

Artinya: “Jika waktu shalat datang, hendaklah salah seorang di antara kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah orang yang paling tua di antara kalian menjadi imam kalian.”

Juga hadits riwayat Abu Dawud (499) dari ‘Abdullah ibn Zaid radhiyallahu ‘anhu:

وتقول إذا أقمت إلى الصلاة: الله أكبر، الله أكبر ...

Artinya: “Jika akan mengerjakan shalat, katakanlah: Allaahu akbar, Allaahu akbar...”

Hukum wajib yang ditunjukkan hadits-hadits di atas berubah menjadi sunnah berdasarkan dalil-dalil lainnya.

2. Lafazh adzan adalah sebagai berikut:

الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر
أشهد أن لا إله إلا الله، أشهد أن لا إله إلا الله
أشهد أن محمدا رسول الله، أشهد أن محمد رسول الله
حي على الصلاة، حي على الصلاة
حي على الفلاح، حي على الفلاح
الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله

Pada adzan shubuh, setelah (حي على الفلاح، حي على الفلاح) ditambahkan:

الصلاة خير من النوم، الصلاة خير من النوم

Adapun lafazh iqamah sebagai berikut:

الله أكبر الله أكبر
أشهد أن لا اله إلا الله
أشهد أن محمدا رسول الله
حي على الصلاة
حي على الفلاح
قد قامت الصلاة، قد قامت الصلاة
الله أكبر الله أكبر
لا إله إلا الله

Lafazh-lafazh adzan dan iqamah di atas berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, dan selain keduanya.

3. Disunnahkan bagi orang yang mendengar adzan untuk mengucapkan kalimat yang diucapkan oleh muadzin, dan setelah adzan selesai, ia disunnahkan membaca shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdoa sesuai dengan yang diajarkan Nabi.

Muslim (384) dan selainnya meriwayatkan hadits dari ‘Abdullah ibn ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, bahwa dia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إذا سمعتم المؤذن فقولوا مثل ما يقول، ثم صلوا علي، فإنه من صلى علي صلاة صلى الله بها عليه عشرا، ثم سلوا الله لي الوسيلة، فإنها منزلة في الجنة، لا تنبغي إلا لعبد من عباد الله، وأرجو أن أكون أنا هو، فمن سأل الله لي الوسيلة حلت عليه الشفاعة

Artinya: “Jika kalian mendengar orang mengumandangkan adzan, ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mohonlah kepada Allah untukku wasilah, karena ia (wasilah itu) adalah tempat di surga, yang tidak bisa ditempati kecuali hanya oleh satu orang hamba dari hamba-hamba Allah. Saya berharap sayalah orangnya. Barangsiapa memintakan wasilah untukku kepada Allah, maka dia berhak mendapatkan syafaatku.”

Al-Bukhari (589) dan selainnya meriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من قال حين يسمع النداء: (اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة، آت محمدا الوسيلة والفضيلة، وابعثة مقاما محصودا الذي وعدته) حلت له شفاعتي يوم القيامة

Artinya: “Barangsiapa mengucapkan ketika mendengar adzan: (Ya Allah, Sang Pemilik panggilan yang sempurna ini, dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah, serta bangkitkanlah dia dalam kedudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan), maka dia berhak mendapat syafaatku di hari kiamat.”

Ad-da’wah at-taammah, maksudnya adalah dakwah tauhid yang tidak akan mengalami perubahan dan penggantian.

Al-fadhilah, maksudnya adalah kedudukan lebih dari seluruh makhluk.

Maqaaman mahmuuda, maksudnya adalah orang yang berdiri di atasnya mendapatkan pujian.

Disunnahkan juga kepada muadzin untuk mengucapkan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdoa, dengan suara yang lebih rendah daripada adzan, dan diberi jarak antara adzan dengan shalawat dan doa tersebut, agar tidak disangka keduanya bagian dari adzan.

4. Orang yang mendengar adzan mengucapkan kalimat yang diucapkan muadzin, kecuali pada kalimat (حي على الصلاة) dan (حي على الفلاح). Pada dua kalimat ini, dia mengucapkan (لا حول ولا قوة إلا بالله), sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (588), Muslim (385), dan selain keduanya. Demikian juga pada kalimat (الصلاة خير من النوم), maka dia mengucapkan (صدقت وبررت).

Disunnahkan juga ketika mendengar iqamah untuk mengucapkan kalimat yang diucapkan muadzin, kecuali kalimat (قد قامت الصلاة), maka hendaknya mengucapkan (أقامها الله وأدامها), berdasarkan hadits riwayat Abu Dawud (528).

5. Dasar sunnahnya tasyahhud awwal adalah hadits-hadits shahih, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari (1167):

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قام من اثنتين من الظهر لم يجلس بينهما، فلما قضى صلاته سجد سجدتين. ثم سلم بعد ذلك.

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri ketika dua rakaat zhuhur dan tidak duduk. Tatkala selesai shalat, beliau sujud dua kali, kemudian setelah itu salam.”

Sujud sahwi yang dilakukan Nabi karena tidak mengerjakan tasyahhud awwal adalah dalil yang menunjukkan kesunnahannya.

Dalam hadits tentang orang yang buruk shalatnya, yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (860) disebutkan:

فإذا جلست في وسط الصلاة فاطمئن، وافترش فخذك اليسرى، ثم تشهد

Artinya: “Jika engkau duduk di pertengahan shalat, maka thuma’ninahlah. Bentangkanlah paha kirimu, kemudian bertasyahhudlah.”

6. Dalil qunut untuk shalat shubuh adalah hadits yang diriwayatkan Al-Hakim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia mengatakan:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا رفع رأسه من الركوع في صلاة الصبح في الركعة الثانية، رفع يديه يدعو بهذا الدعاء: اللهم اهدني فيمن هديت ...

Artinya: “Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kepalanya dari ruku’ dalam shalat shubuh pada rakaat kedua, beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa dengan doa ini (اللهم اهدني فيمن هديت).” (Mughni Al-Muhtaj: 1/166)

7. Mengenai qunut pada shalat witir di pertengahan kedua bulan Ramadhan, Abu Dawud (1425) meriwayatkan dari Al-Hasan ibn ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:

علمني رسول الله صلى الله عليه وسلم كلمات أقولهن في الوتر:

اللهم اهدني فيمن هديت، وعافني فيمن عافيت، وتولني فيمن توليت، وبارك لي فيما أعطيت، وقني شر ما قضيت، إنك تقضي ولا يقضى عليك، وإنه لا يذل من واليت، ولا يعز من عاديت، تباركت ربنا وتعاليت

Artinya: “Rasulullah mengajarkanku kalimat-kalimat yang saya ucapkan ketika shalat witir, yaitu:

Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku perlindungan (dari penyakit dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi. Berilah aku kekuasaan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Berilah aku keberkahan pada semua yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari semua keburukan yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkau yang menetapkan segala sesuatu, dan tidak ada yang memberikan ketetapan pada-Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau beri kekuasaan sama sekali tidak akan terhina. Orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, wahai Tuhan kami.”

At-Tirmidzi (464) berkata tentang hadits di atas, ini hadits hasan. Dia melanjutkan: “Kami tidak mengetahui sedikit pun doa dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih baik dari ini ketika qunut witir.”

Abu Dawud (1428) meriwayatkan bahwa Ubay ibn Ka’b radhiyallahu ‘anhu mengimami orang-orang pada bulan Ramadhan. Beliau membaca qunut pada pertengahan akhir Ramadhan.

Perbuatan shahabat, jika tidak ada yang mengingkari, merupakan hujjah.

*FAIDAH TAMBAHAN:*

Sunnah-sunnah shalat yang disebutkan di sini, khususnya sunnah yang masuk dalam pelaksanaan shalat, yaitu tasyahhud awwal dan qunut, disebut dengan istilah sunnah ab’aadh, yaitu perbuatan yang diganti dengan sujud sahwi jika ditinggalkan atau terlupa (Al-Fiqh Asy-Syafi’i Al-Muyassar 1/189).

Selain sunnah ab’aadh, juga ada sunnah hai-aat, yang jumlahnya lebih banyak. Sunnah hai-aat adalah perbuatan yang jika tertinggal tidak perlu dilakukan sujud sahwi. InsyaAllah ada materi khusus setelah ini tentang sunnah-sunnah hai-aat.

Wallahu a’lam bish shawab.

Sabtu, 15 April 2017

TUJUH INDIKATOR KEBAHAGIAAN DI DUNIA

*1. QOLBUN SYAKIRUN*
(hati yg selalu bersyukur).
Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

*2. AL-AZWAJU SHALIHAH*
(pasangan hidup yang sholih solihah).
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan, suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula
(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)

*3. AL-AULADUL ABRAR*
(anak yg sholeh/sholehah).
Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.
(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

*4. AL-BAIATU SHOLIHAH*
(lingkungan yg kondusif untuk iman kita).
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah, seperti group ini saling m'ingatkan dlm kebaikan
(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

*5. AL-MALUL HALAL*
(harta yang halal).
Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

*6. TAFAKUH FID-DIEN*
(semangat untuk memahami agama).
Dengan belajar ilmu agama, akan. semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

*7. UMUR YANG BAROKAH*.
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya.
(QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).

Semoga bermanfaat bagi kita bersama dlm rangka muhasabah diri. Aamiin.

Wallahu a'lam waliyut taufiq.
Semoga Group ini selalu menjadi wahana saling mengingatkan kita sbg muslim dan mukmin...amien

Jumat, 07 April 2017

*DENGAN DOA, KEMUSTAHILAN TEREALISASI*🌹

📚
*بسم الله الرحمن الرحيم*

(kisah)" Salah seorang ibu guru berkata, " Saat saya mengajar di kelas satu smp, jika adzan dikumandangkan maka saya berhenti sejenak dan mengajak murid-murid untuk menjawab adzan serta menganjurkan mereka berdoa sebentar karena doa antara adzan dan iqomah merupakan doa yang mustajab.
Saya perhatikan salah satu siswi berdoa dengan khusyu dan lebih lama dari teman-temannya.

Ketika saya mengoreksi buku latihannya, saya panggil siswi tersebut dan saya katakan,
"Saya kagum dengan kebiasaanmu berdoa dengan khusyu dan lebih lama dari teman-temanmu, masya Allah.
Ia berkata,
" Sejak saya di kelas lima sd saya tahu keutamaan doa antara adzan dan iqomat, sejak itu saya rajin berdoa antara adzan dan iqomat. Ada sebuah doa yang sering saya ulang-ulang".

Saya bertanya penasaran,
"Doa apakah itu?".
Ia menjawab,
" Saya anak tunggal, umur saya 13 tahun. Saya iri ketika mendengar teman-temanku memiliki adik perempuan.
Saya berdoa agar Allah mengaruniakan untukku adik perempuan. Tapi ketika ibuku tahu doaku, beliau memintaku untuk berdoa memohon anak laki-laki. Akhirnya saya berdoa agar Allah mengaruniakan ibuku dengan anak laki-laki sesuai dengan keinginannya, saya juga berdoa agar Allah mengaruniakan ibuku dengan anak perempuan untuk menemaniku dan saya berdoa juga agar Allah mengaruniakan ibuku dengan anak laki-laki lagi agar saudara laki-lakiku tidak sendirian seperti keadaanku sekarang".
Saya terharu mendengarkan isi doanya sambil berkata, "Semoga Allah mengabulkan doamu". Saya berikan buku latihannya dan lupa dengan kejadian ini.

Dua tahun kemudian, siswi yang saya ceritakan tadi menghampiri saya dan mengatakan, " Ibu guru! Ada berita gembira! Semalam ibuku melahirkan anak kembar tiga, dua bayi laki-laki dan seorang bayi perempuan!"

Saya bertasbih dan memuji Allah serta mengucapkan selamat kepada siswi tersebut. Saya tidak melupakan kejadian tersebut dan mengambil pelajaran yang berharga atas semangatnya berdoa dengan terus menerus tanpa putus asa dan atas persangkaan baiknya kepada Allah".

Penyusun teringat dengan ucapan Umar bin Khaththab radhiallahu anhu, "

*Saya tidak memikirkan bagaimana doa saya dikabul, tapi yang saya pikirkan bagaimana saya bisa berdoa. Karena jika seorang hamba berdoa maka otomatis doa tersebut akan dikabul oleh Allah".*

Allah berfirman yang artinya,

" Dan Rabb kalian berfirman,
_"Berdoalah kalian kepada Ku, niscaya akan Aku kabulkan untuk kalian "_
(Surat Ghaafir 60)

Yang dimaksud memikirkan bagaimana bisa berdoa adalah dengan memperhatikan sebab-sebab dikabulkannya doa dan menghindari penghalang-penghalang dikabulkannya doa.

Diantara penyebab dikabulkannya doa adalah
- Sumber penghasilan yang halal,
- Yakin dan bersangka baik kepada Allah,
- Dan berdoa di waktu-waktu yang mustajab seperti
~antara adzan dan iqomat,
~di sore hari Jumat antara asar dan maghrib,
~di sepertiga malam terakhir dan lainnya.

Akhirnya Semoga Allah mengaruniakan kepada kita semua rezeki yang halal, baik dan barakah. Semoga Allah memberi taufik dan menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba Nya yang rendah hati, tidak sombong dan selalu banyak berdoa kepada Nya, amin.

Dengan ridha, hidup terasa indah…

Dengan senyuman, segala masalah terasa ringan…

Dengan istighfar, segala kebutuhan terpenuhi…

Dengan doa, kemustahilan terealisasi…

Dari Buku *"Mengasah Hati"*
Oleh: Fariq Gasim

والله أعلم بالصواب
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَه إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
■◎■◎■◎■□■□■□■□■

Senin, 03 April 2017

Al MAR'ATU

*P E R E M P U A N*
ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻛَﺎﻟْﻘَﻬْﻮَﺓِ، ﺇِﺫَﺍ ﺃَﻫْﻤَﻠْﺘَﻬَﺎ ﺃَﺻْﺒَﺤَﺖْ ﺑَﺎﺭِﺩَﺓً، ﺣَﺘَّﻰ ﻓِﻲْ ﻣَﺸَﺎﻋِﺮِﻫَﺎ*
Perempuan itu seperti kopi, jika engkau abaikan, ia menjadi dingin, sampai dalam hal cita rasanya
.*ﻋِﻨْﺪَﻣَﺎ ﺗَﺼْﻤُﺖُ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﺃَﻣَﺎﻡَ ﻣَﻦْ ﺗُﺤِﺐُّ، ﺗَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟْﻜَﻠِﻤَﺎﺕُ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﻴْﺌَﺔِ ﺩُﻣُﻮْﻉٍ*

Saat perempuan diam di depan orang yang ia cintai, maka muncullah banyak kata dalam bentuk air mata.
*ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻓِﻲ ﺍﻟْﺒِﺪَﺍﻳَﺔِ ﺗَﺨَﺎﻑُ ﺃَﻥْ ﺗَﻘْﺘَﺮِﺏَ ﻣِﻨْﻚَ، ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟﻨِّﻬَﺎﻳَﺔِ ﺗَﺒْﻜِﻲْ ﺣِﻴْﻦَ ﺗَﺒْﺘَﻌِﺪُ ﻋَﻨْﻬَﺎ، ﻗَﻠِﻴْﻞٌ ﻣَﻦْ ﻳَﻔْﻬَﻤُﻬَﺎ*
Perempuan itu, pada mulanya takut untuk mendekatimu, namun pada akhirnya, ia menangis saat engkau menjauh darinya .. sedikit sekali orang yang memahaminya.
*ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻟَﺎ ﺗُﺮِﻳْﺪَ ﻣِﻨْﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﺤِﻴْﻞَ، ﻫِﻲَ ﻓَﻘَﻂْ ﺗُﺮِﻳْﺪُﻙَ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻥَ ﻣِﺜْﻞَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺘَﻤَﻨَّﺎﻩُ ﺃَﻧْﺖَ ﻟِﺸَﻘِﻴْﻘَﺘِﻚَ*
Perempuan itu tidak menginginkan kemustahilan darimu, dia hanya menginginkan agar engkau seperti lelaki yang engkau bayangkan tentang saudari kandungnya.
*ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺇِﻣَّﺎ ﻛَﻴْﺪٌ ﻋَﻈِﻴْﻢٌ، ﺃَﻭْ ﺣُﺐٌّ ﻋَﻈِﻴْﻢٌ ! ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﻣَﻦْ ﻳُﺤَﺪِّﺩُ ﺃَﻳُّﻬَﺎﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ، ﻓَﺈِﻥْ ﻣَﻜَﺮْﺕَ ﺑِﻬَﺎ ﻣَﻜَﺮَﺕْ ﺑِﻚَ، ﻭَﺇِﻥْ ﺃَﺣْﺒَﺒْﺘَﻬَﺎ ﻋَﺸِﻘَﺘْﻚَ*
Perempuan itu tipu daya besar atau cinta agung, dan engkau lah yang menentukannya wahai lelaki..jika engkau membuat makar atasnya, diapun membuat makar kepadamu, dan jika engkau mencintainya, ia pun kasmaran terhadapmu.
*ﺑِﻘَﺪْﺭِ ﻣَﺎ ﺗُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﻫِﻲَ ﺗَﻐَﺎﺭُ، ﻟِﺬَﺍ ﺃَﻱُّ ﺃُﻧْﺜَﻰ ﺗَﺠُﻦُّ ﻏِﻴْﺮَﺓً، ﻫِﻲَ ﺗَﺠُﻦُّ ﺣُﺒًّﺎ*
Sesuai dengan tingkat cintamu kepada perempuan, seperti itulah ia cemburu, karenanya, apa saja yang membuat perempuan menjadi gila karena cemburu, itu juga yang membuatnya gila karena cinta.
*ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺗُﺪَﺍﻭِﻱْ ﻭَﻫِﻲَ ﻣَﺤْﻤُﻮْﻣَﺔٌ، ﻭَﺗُﻮَﺍﺳِﻲْ ﻭَﻫِﻲَ ﻣَﻬْﻤُﻮْﻣَﺔٌ، ﻭَﺗَﺴْﻬَﺮُ ﻭَﻫِﻲَ ﻣُﺘْﻌَﺒَﺔٌ، ﻭَﺗَﺤْﺰَﻥُ ﻣَﻊَ ﻣَﻦْ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﺮِﻑُ*
Perempuan itu mengobati, padahal dia sedang demam, membantu, padahal dia susah, begadang, padahal lelah, dan..berduka terhadap seseorang yang tidak dikenalnya.
*ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺗُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﺗُﻌَﺎﻣَﻞَ ﻛَﻄِﻔْﻠَﺔٍ ﺩَﺍﺋِﻤﺎً ﻣَﻬْﻤَﺎ ﻛَﺒُﺮَﺕْ*
Perempuan itu selalu ingin diperlakukan seperti bocah kecil, betapapun ia menua.
*ﻟَﺎ ﺗَﻄْﺮُﻕْ ﺑَﺎﺏَ ﻗَﻠْﺐِ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ، ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﻟَﺎ ﺗَﺤْﻤِﻞُ ﻣَﻌَﻚَ ﺣَﻘَﺎﺋِﺐَ ﺍﻟِﺎﻫْﺘِﻤَﺎﻡِ*
Jangan berani-berani mengetuk pintu hati perempuan jika engkau tidak membawa berkoper-koper perhatian.
*ﻋِﻨْﺪَﻣَﺎ ﺗَﻐَﺎﺭُ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﺍُﺭْﺳُﻢْ ﻗُﺒْﻠَﺔً ﻋَﻠَﻰ ﻳَﺪَﻳْﻬَﺎ، ﺩَﻋْﻬَﺎ ﺗَﺸْﻌُﺮُ ﺑِﺄَﻧَّﻬﺎ ﻧِﻌْﻤَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻟَﺪَﻳْﻚَ*
Saat perempuan cemburu, buatlah lukisan ciumanmu pada kedua tangannya, biarkan dia merasakan bahwa dia merupakan kenikmatan Allah Taala yang sangat besar bagimu.
*ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﺍَﻟْﻬَﺎﺩِﺋَﺔُ، ﺍَﻟﻨَّﺎﻋِﻤَﺔُ، ﺃﻛْﺜَﺮُ ﺿَﺠِﻴْﺠًﺎ ﺑِﻘَﻠْﺐِ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞِ*
Perempuan, yang tenang, nan lembut, ternyata pembuat kebisingan terbesar pada hati lelaki.
*ﺍَﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ : ﻭَﺇِﻥْ ﻗَﺴَﺖْ؛ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﺨْﻠُﻮْ ﻣِﻦْ ﻣَﺸَﺎﻋِﺮِ ﺍﻟْﻌَﻄْﻒِ، ﻭَﺍﻟﺮَّﺃْﻓَﺔِ*
Perempuan itu, meskipun keras hati, sebenarnya tidak pernah kosong dari rasa simpati dan kasih sayang.
*ﻟَﺎ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺟُﻨُﻮْﻥَ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﻭَﻏِﻴْﺮَﺗَﻬَﺎ، ﺇِﻟَّﺎ ﺭَﺟُﻞٌ ﺃَﺣَﺒَّﻬَﺎ ﺑِﺼِﺪْﻕٍ*
Tidak ada yang mampu menanggung kegilaan perempuan dan kecemburuannya,kecuali lelaki yang mencintainya dengan sebenarnya.
*ﻟَﻴْﺲَ ﻋﻴَﺒﺎً ﺃﻥَ ﻳَﺘَﻌَﻠَّﻢَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻣِﻦْ ﻗَﻠْﺐِ ﺍﻟْﺄُﻧْﺜَﻰ ﺷَﻴْﺌﺎ ﻳَﺠْﻌَﻠُﻪُ ﺃﻛَﺜﺮَﺇِﻧْﺴَﺎﻧِﻴَّﺔً ﻭَﺭِﻗَّﺔً*
Tidak aib jika lelaki mau belajar dari hati perempuan sesuatu yang menjadikannya semakin manusiawi dan semakin lembut.
*ﺍَﻟْﺄﻧﺜﻰْ : ﺗَﺨﺸﻰْ ﺍﻟﺨﻴﺎﻧْﺔ ، ﻭَﺍﻟﻔﻘﺪﺍﻥْ ، ﻭَﺍﻟﻐﻴﺎﺏْ ، ﻭﻻ ﺗﺴَﺘﻄﻴﻊ ﺑﺴﻬﻮﻟﺔ ﻧﺴﻴﺎﻥْ ﻏﺎﺋﺐْ ﺃﺣَﺒﺘﻪ ، ﺗﻈﻞ ﺗﺮﺍﻗِﺒﻪ ﻣﻦْ ﺑﻌﺪ*
Perempuan itu takut dikhianati, takut kehilangan, takut tiada, dan tidak mudah melupakan seorang yang tiada yang dicintainya, ia terus menerus mengawasinya dari jauh.
*ﻟﻸﻧﺜﻰ : ﺃﻥ ﺗﺮﺑﻲ ﻃﻔﻼً ﺑﻼ ﺃﺏ ، ﻟﻜﻦ ﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﻟﻠﺮﺟﻞ ﺃﻥ ﻳﺮﺑﻲﻃﻔﻼً ﺑﻼ ﺃﻣﻬﻨﺎ ﺭﻭﻋﻪ ﺍﻷﻧﺜﻰ*
Mungkin perempuan mengasuh anak tanpa seorang ayah, tetapi, tidak mungkin lelaki mengasuh anak tanpa ibu. Di sinilah terletak keindahan perempuan.
*ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﺭﺟُﻞ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﺍﻣﺮﺃﺓ*
Jikalau kamu benar-benar lelaki, pasti punya perempuan.
*ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﺫﻛَﺮ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﺃﻧﺜﻰ*
Jikalau engkau jantan, pasti punya betina.
*ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﻣﻠِﻚ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﺃﻣﻴﺮﺓ*
Kapan engkau menjadi raja, pasti ada ratu.
*ﻣَﺘﻰ ﻣﺂ ﻛُﻨﺖ ' ﻋﺎﺷِﻖ ' ﺗﻜُﻦ ﻟﻚ ‏« ﻣﺘﻴﻤﺔ*
Kapan engkau kasmaran, pasti perempuan itu seperti seorang yang kehilangan anak.
*ﻓﻼ ﺗﻜُﻦ ' ﻻﺷﻲﺀ ' ﻭﺗُﺮﻳﺪﻫﺂ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ‏« ﻛﻞ ﺷﻲﺀ*
Jangan sampai engkau tanpa apa-apa sementara engkau menginginkan perempuan segala-galanya.
*ﻋﻨﺪﻣﺂ ﺗُﻨﻔﺦ ﻓﻴﻚ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺑﻄﻦ ﺍﻣﺮﺃﺓ*
Ingatlah, saat ruh ditiupkan kepadamu, engkau ada di rahim perempuan.
*ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﺒﻜﻲ، ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺣﻀﻦ ﺍﻣﺮﺃﺓ*
Saat engkau menangis, engkau ada di pangkuan perempuan.
*ﻭﻋﻨﺪﻣﺎ ﺗﻌﺸﻖ، ﺗﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻗﻠﺐ ﺍﻣﺮﺃﺓ
Saat engkau kasmaran, engkau ada di hati perempuan.
ﺭﻓﻘﺎً ﺑﻬﺂ .. ﻓﺎﻻُﻧﺜﻰ ﺃﻣﺎﻧﺔ ،، ﻣﺂ ﺧُﻠِﻘَﺖ ﻝﻹﻫﺎﻧﺔ
Karenanya, perlakukan perempuan dengan penuhkelembutan. Perempuan itu dicipta sebagai amanah,bukan dicipta untuk dihinakan...*

Sabtu, 01 April 2017

Menanamkan Aqidah bukan sekedar Menghafalkannya

Terjemahan dari kisah berbahasa arab Ustadz Zainal Abidin (PM Gontor), monggo di simak.
"قصہ رائعہ جدآ
KISAH YANG SANGAT INSPIRATIF
أحببت أهديها لمن أحب
Ku ingin hadiahkan kepada orang yang kucinta
كان هناك شيخ يعلم تلاميذه العقيدة
Ada seorang guru agama yg mengajarkan Aqidah kpda murid2nya
يعلمهم لا إله إلا اللـه يشرحها لهم
Dia mengajarkan "La ilaaha illallah" kepada mereka & menjelaskan maknanya
يربيهم عليها أسوة بما كان يفعل رسول الله صلى الله عليه وسلم
Mendudik mereka dengan keteladanan Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-
عندما كان يعلم أصحابه العقيدة ويغرسها في نفوسهم
Ketika mengajarkan aqidah beliau berusaha menanamkanya kedalam jiwa murid-murid nya
وكان الشيخ يحب تربية الطيور والقطط
Sang guru itu senang memelihara burung n kucing
فأهداه أحد تلاميذه ببغاء
Lalu seorang muridnya pun menghadiahkan padanya seekor burung kakatua
ومع الأيام أحب الشيخ الببغاء
Makin hari sang guru pun senang dg burung itu
وكان يأخذه معه في دروسه
Dan sering membawanya pada saat mengajar murid-murid nya
حتى تعلم الببغاء نطق كلمة لا إله إلا الله‼
Sehingga kakatua itu belajar mengucapkan kalimat tauhid "La ilaha illallah"
فكان ينطقها ليلا ونهارا…
Burung kakatua itupun bisa mengucakan (laa ilaaha illallah) siang malam
وفي مرة وجد التلاميذ شيخهم يبكي?
Suatu ketika murid-murid mendapati sang guru tengah menangis
وينتحب وعندما سألوه
Ketika ditanya beliau menjelaskan dengan terbata- bata
قال لهم هجم القط على الببغاء وقتله
Kucing telah menerkam kakatua dan membunuhnya
فقالوا له لهذا تبكي ‼
Merekapun bertanya dgn heran: karena inikah engkau menangis !!
إن شئت أحضرنا لك غيره وأفضل منہ ..
Kalau anda menginginkan kami bisa datangkan burung lain bahkan yg jauh lebih baik
رد الشيخ وقال لا أبكي لهذا …
Sang guru berkata: bukan karena itu aku menangis
ولكن أبكاني أنه عندما هاجم القط الببغاء
Tetapi...Yg membuat aku menangis adalah: ketika diserang kucing
أخذ يصرخ ويصرخ إلي أن مات
Burung itu hanya teriak2 saja sampai matinya
مع أنه كان يكثر من قول لا إله إلا الله
Padahal dia sering sekali mengucapkan kalimat "laa ilaaha illallah"
إلا أنه عندما هاجمه القط نسيها
Tetapi ketika diterkam kucing ia lupa kalimat itu
ولم يقم إلا بالصراخ ‼
Tidak mengucapkan apapun kecuali hanya teriakan & rintihan !!!
لأنه كان يقولها بلسانه
Karena waktu itu ia hanya mengucapkan "laa ilaaha illallah" dg lisannya saja
فقط ولم يعلمها قلبه ولم يشعر بها ‼
Sementara hatinya tidak memahami dan tidak menghayatinya
ثم قال الشيخ :
Sang guru pun berkata
أخاف أن نكون مثل هذا الببغاء
Aku khawatir kalau nanti kita seperti kakatua itu
نعيش حياتنا نردد لا إله إلا الله
Saat kita hidup mengulang-ulang kalimat "laa ilaaha illallah"
بألسنتنا وعندما يحضرنا الموت ننساها
Dg lisan kita, tapi ketika maut datang kita pun lupa
ولا نتذكرها؛ لأن قلوبنا لم تعرفها
Tidak bisa mengingatnya, karna hati kita belum menghayatinya
فأخذ الطلبة يبكون؛ خوفا من عدم الصدق في لا إله إلا اللـه
Kemudian para muridnya pun menangis, khawatir tdk jujur terhadap kalimat tauhid ini
ونحن.... هل تعلمنا لا إله إلا الله بقلوبنا !!!!
Dan kita sendiri .... apakah kita tlah menanamkan kalimat "laa ilaaha illallah" ini kedalam hati sanubari kita?
ما ارتفع شيء إلى السماء أعظم من الإخلاص ،
Tidak ada sesuatupun yg naik kelangit yang lebih agung dibanding keikhlasan
و لا نزل شيء إلى الأرض أعظم من التوفيق
Dan tdk ada sesuatupun yg turun ke bumi yang lebih agung dari taufiq Allah
..و بقدرالإخلاص يكون التوفيق
Sesuai kadar keikhlasan kita taufiq Allah kita dapatkan
من روائع ما وصلني ..
Ini termasuk hal-hal menarik yg sampai kepadaku
إهداء لمن أحبهم
Hadiah bagi org2 yg kucintai

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...