Minggu, 01 Mei 2016

CARA JITU MENGATASI KEGADUHAN DI KELAS

Seolah sudah menjadi tradisi dan budaya di sekolah-sekolah khususnya kelas rendah. Apabila anak-anak dikumpulkan di suatu ruangan dalam jumlah besar maka akan terjadi kericuhan yang membuat suasana kelas menjadi tidak lagi efektif untuk melaksanakan pembelajaran.
Kondisi seperti ini jika dibiarkan maka biasanya akan semakin tidak terkendali. Namun untuk mengatasinya kadang kita kebingungan sendiri, akhirnya kita cenderung emosi dan berteriak untuk menenangkannya. Betul tak tu??
Ada banyak faktor yang membuat kondisi kelas menjadi gaduh dan tidak kondusif, diantaranya:
 guru tidak memiliki wibawa tinggi, sehingga anak anak menganggap guru hanya teman permainan saja. Kadang postur tubuh juga sangat berpengaruh terhadap wibawa seorang guru, tapi tidak selalu.
 materi yang diajarkan membosankan, contoh nyata pelajaran yang membosankan adalah PKN, Agama, IPS, sedangkan pelajaran paling dibenci adalah matematika, bahasa inggris, IPA.
 cara penyampaian materi yang kurang menarik. mengatasinya dengan menerapkan beberapa metode pengajaran yang sesuai dengan situasi (belajarlah lagi beberapa metode pembelajaran) dan perlu juga menekankan beberapa intonasi yang meyakinkan ketika merujuk pada bahasan tertentu !!!
 siswa tidak memiliki kegiatan, kadang kita hanya fokus pada satu jenis kegiatan. Untuk siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata mereka dapat menyelesaikan kegiatan tersebut dalam waktu singkat, sedangkan siswa yang agak terbelakang mungkin butuh waktu yang jauh lebih panjang. Nah siswa yang sudah mengerjakan tugas sebaiknya diberikan beberapa kegiatan untuk drilling materi yang sudah diajarkan, atau memberikan mereka beberapa tantangan sesuai dengan levelnya.

Nah, untuk mengatasi keributan di kelas ada beberapa tips yang mungkin bisa kita terapkan, sebagaimana yang akan kita sebutkan berikut ini:

1. Buatlah kesepakatan di awal masuk dan tunjukan sikao berwibawa sebagai guru.

2. Tulislah kata I S T I R A H A T dipapan tulis. Jelaskan bahwa tiap huruf mewakili jumlah waktu istirahat. Andaikan siswa masih tetap ramai maka hapuslah satu huruf dan jelaskan bahwa waktu istirahat mereka anda potong selama 2 menit (yang artinya anda masih didalam kelas selama dua menit ketika bel istirahat berbunyi). Dengan trik ini kita tidak perlu bersusah payah mendiamkan mereka, kita cukup menunjuk kata itu yang pelan pelan makin berkurang ketika ada siswa yang masih bandel ramai.
3. Jangan menyerah dengan kemauan siswa, tapi buatlah konsistensi yang baik.
4. Minta mereka menyimpan mainan yang tak berhubungan dengan materi pembelajaran di dalam tas. Lalu, minta mereka menyiapkan buku pelajaran.
5. Pada awal pembelajaran, berikanlah games menarik kepada anak didik. Misalnya : bertepuk tangan, tebak-tebakan, bernyanyi bersama, bercerita, kuis berhadiah dll.
6. Buatlah materi pembelajaran yang menarik bagi anak. Buatlah suasana yang menggembirakan siswa saat menerima pelajaran. Jangan tegang saat mengajar. Gunakan intonasi suara yang menarik perhatian.
7. Selipkan humor dikala mengajar. Dapat pula permainan tepuk, halo hai, dongeng, sulap dll.
8. Jika siswa masih saja ribut maka cobalah perhatikan apa yang sedang mereka bicarakan. Lalu, masuklah dalam pembicaraan itu. Namun, sebentar saja.
9. Lalu, hubungkan apa yang siswa perbincangkan dengan materi yang anda ajarkan kepada mereka.
10. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak). Misalnya : jika ‘Andi’ mempehatikan pelajaran berhitung ini maka ‘Andi’ dapat berjualan sendiri di toko milik ibu Andi”.
11. Sering-seringlah mengatakan bahwa ‘Andi’ adalah anak yang tenang, cerdas, dan rajin.
12. Hindari kata-kata JANGAN. Misalnya : jangan ribut, jangan nakal, jangan bertengkar. Yang mereka lakukukan malah sebaliknya. Gunakanlah kata-kata lain yang maksudnya sama, misalnya : “bapak/ibu lebih senang jika ‘Andi’ tenang” atau “Anak yang baik/soleh adalah anak yang tenang di dalam kelas”.
13. Beri pujian dan hadiah kepada anak yang tenang. Secara tidak langsung anak lain yang ribut juga akan tenang karena ingin mendadapat hadiah.
14. Hindari mengendalikan kelas dengan cara marah-marah, membentak murid, memukul papan tulis dan berteriak. Itu semua hanya menimbulkan ketegangan dan ketakutan yang tidak baik untuk suasana belajar.
15. Evaluasi hal-hal berikut ini : metode yang digunakan tidak tepat, materi yang terlalu sulit, komunikasi yang cenderung monoton, tidak menginspirasi, atau karena guru tak menggunakan media pembelajaran yang sesuai.
16. Berikan konsekuensi atas sebuah kesalahan. Misalnya jika ada anak yang ribut maka minta mereka menghafal pelajaran sambil berdiri di depan kelas. Beri hukuman yang mendidik. Jangan hukum mereka secara fisik.
Selamat Mencoba, Semoga Berhasil kawan!





Menulis itu asiik lo..



Kadang saat jari ini tergerak untuk menuliskan sesuatu, dia tiba-tiba saja terhenti oleh suara-suara lain yang mengatakan apa sih gunanya menulis bagimu? Bukankah pekerjaanmu masih sangat banyak? Akhirnya kuurungkan niatku itu untuk mncorat coret isi kepalaku.  Tapi, makin lama kekuatn keinginan untuk menjadi penulis semakin  hari semakin kuat.  Aku mersa sepi tnpa tulisan. Dan aku tak bisa berdialog dengan yang lain kecuali dengan diriku sendiri.
Ya,, menulis membuatku merasa nyaman.  Aku merasa memiliki tempat untuk menuangkan apa yang aku rasakan. Menulis juga membuatku merasa plong dari ikatan-ikatan sosial yang terus aku ikuti.  Sudahlah aku telah jatuh cint lgi dengan dunia ini.
Dunia menulis… sederhana bukan???
Write and Happy

MERESTART ULANG KEHIDUPAN

* Oleh  : Abu Afra t.me/AbuAfraOfficial Terkadang ada orang yang ketika awal hijrahnya begitu bersemangat.  Dimana-mana selalu ngomong...